Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Tana Toraja pada tahun 2024 sebesar 10,79%. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 12,48%. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 26.300 jiwa dari total populasi 258.257 jiwa.
Penurunan persentase kemiskinan di Tana Toraja sebesar 13,54% lebih besar dibandingkan dengan beberapa kabupaten tetangga di Sulawesi Selatan. Contohnya, Kabupaten Bone mencatatkan penurunan 9,02%, Kabupaten Enrekang 11,35%, dan Kabupaten Kepulauan Selayar 12,06%. Kabupaten Luwu mengalami penurunan lebih kecil yaitu 7,95%, sedangkan Kabupaten Toraja Utara turun 11,47%.
(Baca: Persentase Penduduk Miskin Periode 2013-2024)
Data historis menunjukkan fluktuasi angka kemiskinan di Tana Toraja selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 20,44%, sedangkan terendah pada tahun 2024 yaitu 10,79%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi tercatat pada tahun 2006 sebesar 8,32%, sementara penurunan terbesar terjadi pada tahun 2024 turun 13,54%. Peringkat kemiskinan Tana Toraja secara nasional juga berfluktuasi, dengan peringkat terbaik ke-160 pada tahun 2008 dan terendah ke-230 pada tahun 2015. Tahun 2024, Tana Toraja berada di peringkat 209 secara nasional.
Dibandingkan kabupaten lain di Sulawesi Selatan dengan persentase kemiskinan berdekatan, Tana Toraja menunjukkan beberapa perbedaan. Misalnya, persentase kemiskinan Tana Toraja (10,79%) hampir sama dengan Kabupaten Kepulauan Selayar (10,79%) dan Toraja Utara (10,73%). Kabupaten Bone memiliki persentase lebih rendah (9,58%), sementara Kabupaten Enrekang (11,25%), Luwu Utara (11,24%), dan Luwu (11,70%) sedikit lebih tinggi.
Kabupaten Bone
Kabupaten Bone menempati peringkat 251 secara nasional dalam persentase kemiskinan dengan angka 9,58%. Jumlah penduduk miskin mencapai 73.030 jiwa, mencerminkan proporsi yang lebih kecil dari total penduduk 822.763 jiwa. Garis kemiskinan di Bone tercatat sebesar Rp423.727 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp60,25 juta per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 5,66%. Penurunan kemiskinan sebesar 9,02%.
Kabupaten Enrekang
Dengan persentase kemiskinan 11,25%, Enrekang menduduki peringkat 196 se-Indonesia. Jumlah penduduk miskin mencapai 24.060 jiwa dari total populasi 232.865 jiwa. Garis kemiskinan di Enrekang tercatat Rp427.556 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp43,96 juta per tahun dan mengalami pertumbuhan 6,84%. Penurunan persentase kemiskinan di Enrekang mencapai 11,35%.
(Baca: BPS: Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Barat Turun 4,69%(Data Desember 2024))
Kabupaten Kepulauan Selayar
Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki persentase kemiskinan yang sama dengan Tana Toraja yaitu 10,79%, menduduki peringkat 209 secara nasional. Jumlah penduduk miskin 14.940 jiwa dari total 142.464 jiwa. Garis kemiskinan di Kepulauan Selayar tercatat sebesar Rp468.755 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat Rp58,45 juta per tahun, tumbuh 3,32%. Penurunan angka kemiskinan mencapai 12,06%.
Kabupaten Luwu Utara
Kabupaten Luwu Utara mencatat persentase kemiskinan 11,24% dan menduduki peringkat 198 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 36.460 jiwa dari total populasi 334.276 jiwa. Garis kemiskinan di Luwu Utara tercatat Rp431.980 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita tercatat Rp58,31 juta per tahun dan tumbuh 9,09%. Angka kemiskinan turun 11,22%.
Kabupaten Luwu
Kabupaten Luwu dengan persentase kemiskinan 11,70% berada pada urutan 183 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 44.240 jiwa dari total populasi 383.198 jiwa. Garis kemiskinan di Luwu adalah Rp433.898 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp59,73 juta per tahun, dan mencatat pertumbuhan 4,13%. Kabupaten Luwu mengalami penurunan angka kemiskinan 7,95%.
Kabupaten Toraja Utara
Kabupaten Toraja Utara memiliki persentase kemiskinan 10,73% dan menduduki peringkat 214 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini 25.970 jiwa dari total populasi 264.277 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp413.029 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp47,73 juta per tahun dengan pertumbuhan 5,99%. Penurunan kemiskinan sebesar 11,47%.