Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Manokwari pada tahun 2024 sebesar 18,45%, sedikit turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 18,73%. Dengan jumlah penduduk 204.106 jiwa, terdapat 33.290 penduduk miskin di kabupaten ini. Penurunan ini setara dengan 0,18% atau 60 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Papua Barat, Kabupaten Manokwari berada di urutan yang tidak terlalu baik dalam hal persentase kemiskinan. Pertumbuhan persentase kemiskinan menunjukkan fluktuasi sepanjang periode 2004-2024. Pada tahun 2009, pertumbuhan angka kemiskinan melonjak tinggi mencapai 53,04%, sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2008 turun 4,96%.
(Baca: Gempa Hari Ini Rabu, 10 Desember 2025 Guncang Kota Sabang)
Dalam data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Kabupaten Manokwari terjadi pada tahun 2009, yaitu 40,8%. Angka terendah terjadi pada tahun 2024 dengan 18,45%. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), angka kemiskinan saat ini lebih rendah. Begitu pula jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024). Peringkat kemiskinan Kabupaten Manokwari secara nasional berada di urutan ke-61 pada tahun 2024, membaik dibandingkan tahun 2023 yang berada di urutan ke-62. Namun, peringkat ini pernah mencapai titik tertinggi pada tahun 2009, yaitu urutan ke-17.
Jika dibandingkan dengan kabupaten tetangga di Provinsi Papua Barat, persentase kemiskinan di Kabupaten Manokwari berada di antara Kabupaten Fak Fak dan Kabupaten Kaimana. Jumlah penduduk miskin di Manokwari lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Fak Fak, Manokwari Selatan, dan Kaimana, tetapi lebih rendah dibandingkan Teluk Bintuni.
Kabupaten Fak Fak
Kabupaten Fak Fak memiliki persentase kemiskinan 20,86%, sedikit lebih tinggi dari Manokwari, dengan 17.670 jiwa penduduk miskin. Jumlah ini mencerminkan 92.850 jiwa penduduk. Pendapatan per kapita mencapai Rp 69,98 juta per tahun, menempatkannya pada peringkat 143 se-Indonesia. Garis kemiskinan di Fakfak adalah Rp 725.257 per kapita per bulan. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin sedikit turun turun 0.95%, sedangkan pendapatan perkapita naik 6,89%.
Kabupaten Kaimana
Persentase kemiskinan di Kabupaten Kaimana mencapai 14,41%, dengan 10.060 jiwa penduduk miskin dari total 64.140 jiwa. Pendapatan per kapita mencapai Rp 46,45 juta per tahun, dengan garis kemiskinan Rp 682.231 per kapita per bulan. Kabupaten ini mengalami pertumbuhan jumlah penduduk yang negatif turun 2,12%, namun pendapatan per kapita tumbuh sebesar 4,36%. Dibandingkan dengan Manokwari, Kaimana memiliki jumlah penduduk miskin yang lebih kecil.
(Baca: Gempa Hari Ini Rabu, 10 Desember 2025 Guncang Kota Sabang)
Kabupaten Manokwari Selatan
Kabupaten Manokwari Selatan memiliki persentase kemiskinan yang lebih tinggi dibandingkan Manokwari, yaitu 26,83% dengan total penduduk miskin 7.640 jiwa dari 38.305 jiwa penduduk. Pendapatan per kapita di kabupaten ini adalah yang terendah di antara kabupaten pembanding, yaitu Rp 26,23 juta per tahun. Garis kemiskinan berada di angka Rp 734.246 per kapita per bulan. Pertumbuhan pendapatan perkapita tercatat sebesar 7,61%.
Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten Teluk Bintuni memiliki persentase kemiskinan 26,99%. Terdapat 19.330 jiwa penduduk miskin dari total 83.074 jiwa penduduk. Pendapatan per kapita menjadi yang tertinggi, mencapai Rp 574,98 juta per tahun, dan garis kemiskinan sebesar Rp 794.285 per kapita per bulan. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menurun signifikan turun 2,47%, namun pendapatan per kapita tumbuh pesat sebesar 31,02%.