Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi Pagi Ini, Tinggi Abu Vulkanik 500 Meter dari Atas Puncak


Nama Data | Nilai |
---|---|
Semeru | 1.038 |
Ibu | 913 |
Lewotobi Laki-laki | 207 |
Dukono | 42 |
Ili Lewotolok | 39 |
Marapi | 27 |
Dempo | 2 |
Raung | 1 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Selasa (18/3/2025) pukul 06.54 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 7 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 500 meter di atas puncak (1.923 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 14,8 milimeter dan durasi 38 detik.
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 18 Maret 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 14 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 17,3-25,8 milimeter dan lama gempa 26-46 detik.
Kemudian, 86 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,1-18,6 milimeter dan lama gempa 23-73 detik serta 35 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 1,4-16,1 milimeter dan lama gempa 3,8-15,6 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 2.269 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.038 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 39 kali.
(Baca: Inilah 10 Gempa Bumi Terbesar Sepanjang Sejarah, Dua di Antaranya dari Indonesia)