Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2024 sebesar 14,18 persen. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 14,99 persen. Dengan jumlah penduduk 1.053.565 jiwa, terdapat 136.720 penduduk miskin di Purbalingga pada tahun 2024.
Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 6.690 jiwa, mencerminkan pertumbuhan negatif turun 4,66 persen. Penurunan ini menempatkan Purbalingga pada peringkat ke-116 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan. Secara regional Pulau Jawa, Purbalingga berada di urutan ke-13.
(Baca: Data 2024: Jumlah Penduduk Kabupaten Malang 2,73 Juta Jiwa)
Jika melihat data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Purbalingga terjadi pada tahun 2006, yaitu sebesar 32,38 persen. Sementara persentase terendah tercatat pada tahun 2024 dengan 14,18 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2018 dengan -16,91 persen, dan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2006 dengan 8,11 persen. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah 14,82 persen, sedangkan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) adalah 15,34 persen. Dibandingkan kabupaten lain, urutan persentase kemiskinan Purbalingga berfluktuasi, sempat berada di urutan ke-55 pada tahun 2008 dan kini berada di urutan ke-116.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Bau Bau Periode 2004 - 2024)
Di Jawa Tengah, persentase kemiskinan Purbalingga berada di sekitar beberapa kabupaten lain. Di antaranya Banjarnegara (14,71 persen), Klaten (12,04 persen), Pemalang (14,92 persen), Rembang (14,02 persen), Sragen (12,41 persen), dan Wonosobo (15,28 persen). Data ini memberikan gambaran perbandingan kondisi kemiskinan antar wilayah di Jawa Tengah.
Kabupaten Banjarnegara
Dengan persentase kemiskinan 14,71 persen, Banjarnegara menduduki peringkat ke-103 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 137.680 jiwa dari total populasi 1.068.347 jiwa. Garis kemiskinan di Banjarnegara tercatat sebesar Rp 398.344,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 27,64 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan turun 0,94 persen, sedangkan pertumbuhan penduduk sebesar 1,28 persen.
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten memiliki persentase kemiskinan 12,04 persen, menduduki peringkat ke-167 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Klaten mencapai 141.840 jiwa dari total penduduk 1.300.142 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini sebesar Rp 505.826,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 42,74 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan turun 1,79 persen, sementara pertumbuhan penduduk tercatat sebesar 0,70 persen.
Kabupaten Pemalang
Persentase kemiskinan di Pemalang mencapai 14,92 persen, menempatkannya di urutan ke-98 secara nasional. Jumlah penduduk miskin sebanyak 194.200 jiwa dari total penduduk 1.588.826 jiwa. Garis kemiskinan di Pemalang tercatat Rp 493.593,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 22,63 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan turun 0,70 persen, sementara pertumbuhan penduduk sebesar 1,39 persen.
Kabupaten Rembang
Rembang memiliki persentase kemiskinan 14,02 persen, berada di peringkat ke-121 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 91.450 jiwa dari total penduduk 662.787 jiwa. Garis kemiskinan di Rembang adalah Rp 518.607,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Rembang mencapai Rp 38,78 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan turun 0,57 persen, sementara pertumbuhan penduduk tercatat 1,07 persen.
Kabupaten Sragen
Dengan persentase kemiskinan 12,41 persen, Sragen menempati urutan ke-154 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 110.650 jiwa dari total 1.021.435 jiwa. Garis kemiskinan di Sragen sebesar Rp 453.663,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di Sragen mencapai Rp 52,19 juta per tahun. Jumlah penduduk miskin berkurang dengan pertumbuhan -3,46 persen, dan pertumbuhan penduduk sebesar 0,88 persen.
Kabupaten Wonosobo
Kabupaten Wonosobo memiliki persentase kemiskinan 15,28 persen, menduduki peringkat ke-96 secara nasional. Jumlah penduduk miskin adalah 121.490 jiwa dari total penduduk 942.199 jiwa. Garis kemiskinan di Wonosobo sebesar Rp 456.351,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita Wonosobo mencapai Rp 27,19 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan turun 1,79 persen, sementara pertumbuhan penduduk sebesar 1,32 persen.