Waspada! Pagi Ini Gunung Ili Lewotolok Kembali Erupsi (Selasa, 22 Juli 2025)
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Selasa (22/7/2025) pukul 06.03 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 4 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 300 meter di atas puncak (1.723 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan barat laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10,4 milimeter dan durasi 31 detik.
(Baca: Hampir 5 Ribu Kejadian Bencana Alam di Indonesia Sepanjang 2023, Karhutla Mendominasi)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 22 Juli 2025 pukul 00.00-06.00 WITA menunjukkan terjadi 17 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 2,5-22,9 milimeter dan lama gempa 27-41 detik.
Kemudian, 26 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,5-6,5 milimeter dan lama gempa 26-35 detik serta 2 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 1,2-19,5 milimeter s-p 0,5-1,2 detik dan lama gempa 7-10,7 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.247 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.121 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 181 kali.
(Baca: Kalimantan Barat Hasilkan Emisi CO2 dari Karhutla Terbanyak sampai Juli 2023)