Angka Ketidakcukupan Konsumsi Pangan Penduduk Bima Turun 3,21% pada 2023

1
Irfan Fadhlurrahman 22/07/2024 11:25 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat sebesar 3,21% pada 2023.

Angka tersebut turun 0,74% dari tahun sebelumnya sebesar 3,95%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 4,29%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Bima lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Bima yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 3,21% dari total penduduk.

Dibanding 9 kabupaten/kota lain di Provinsi Nusa Tenggara Barat, PoU di Kabupaten Bima ada di urutan terakhir. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Mataram (0,65%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 2023.

  1. Kota Mataram: 0,65%
  2. Kabupaten Sumbawa Barat: 0,76%
  3. Kota Bima: 1,19%
  4. Kabupaten Lombok Timur: 1,52%
  5. Kabupaten Dompu: 2,06%
  6. Kabupaten Lombok Barat: 2,42%
  7. Kabupaten Sumbawa: 2,6%
  8. Kabupaten Lombok Utara: 2,66%
  9. Kabupaten Lombok Tengah: 2,98%
  10. Kabupaten Bima: 3,21%

(Baca: Populasi Ayam Ras Petelur Jawa Timur Tertinggi 2022 Mencapai 89,38 Juta Ekor)

Data Stories Terkini
Databoks Premium
Databoks Premium

Data Populer

Lihat Semua