Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia mencapai 275,77 juta jiwa pada 2022.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 190,98 juta jiwa (69,25%) masuk kategori usia produktif (usia 15-64 tahun); sedangkan 84,8 juta jiwa (30,75%) tergolong usia tidak produktif.
Penduduk usia tidak produktif itu terdiri dari 66,2 juta jiwa (24%) yang belum produktif (usia 0-14 tahun); dan 18,6 juta jiwa (9,74%) yang sudah tidak produktif (usia 65 tahun ke atas).
Berdasarkan data tersebut, angka dependency ratio (rasio ketergantungan) Indonesia pada 2022 mencapai 44,4%. Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 44 penduduk usia tidak produktif.
Besarnya penduduk usia produktif atau bonus demografi ini merupakan salah satu modal penting untuk menggenjot pembangunan menjelang 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045.
Adapun piramida penduduk Indonesia saat ini masuk kategori ekspansif, di mana piramida bagian bawah (usia muda) lebih banyak dibanding bagian atas (usia tua). Hal tersebut mengindikasikan bahwa:
- Sebagian besar penduduk Indonesia masih tergolong muda;
- Tingkat kelahiran dan kematian masih cukup tinggi; dan
- Pertumbuhan penduduk tinggi.
Berikut rincian jumlah penduduk Indonesia berdasarkan kelompok usia pada 2022:
- Usia 75+: 5,13 juta jiwa
- Usia 70–74: 5,27 juta jiwa
- Usia 65–69: 8,20 juta jiwa
- Usia 60–64: 11,06 juta jiwa
- Usia 55–59: 13,96 juta jiwa
- Usia 50–54: 16,50 juta jiwa
- Usia 45–49: 18,73 juta jiwa
- Usia 40–44: 20,30 juta jiwa
- Usia 35–39: 21,25 juta jiwa
- Usia 30–34: 22,07 juta jiwa
- Usia 25–29: 22,46 juta jiwa
- Usia 20–24: 22,49 juta jiwa
- Usia 15–19: 22,16 juta jiwa
- Usia 10–14: 22,09 juta jiwa
- Usia 5–9: 22,01 juta jiwa
- Usia 0–4: 22,09 juta jiwa
Berdasarkan jenis kelaminnya, sebanyak 139,39 juta jiwa penduduk Indonesia adalah laki-laki, dan 136,38 juta perempuan. Dengan demikian rasio penduduk laki-laki terhadap perempuan adalah sebesar 102,2.
(Baca: Jumlah Penduduk di 34 Provinsi Indonesia Tahun 2022)