Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kota Tanjung Balai pada tahun 2024 sebesar 11,97%, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 12,21%. Penurunan ini setara dengan -1,97%. Dengan jumlah penduduk 186.150 jiwa, terdapat 22.250 jiwa penduduk miskin di kota ini.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir (2022-2024) sebesar 12,21%, persentase kemiskinan tahun ini lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) sebesar 12,62%, angka saat ini juga lebih rendah. Persentase kemiskinan terendah dalam periode 2004-2024 terjadi pada tahun 2007 sebesar 11,52%, sementara tertinggi pada tahun 2008 sebesar 18,35%. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2007 turun 17,24%, dan tertinggi pada tahun 2008 sebesar 59,29%. Secara nasional, Tanjung Balai berada di urutan ke-170 dalam persentase kemiskinan. Urutan ini telah berfluktuasi selama periode 2004-2024, dengan posisi terbaik pada tahun 2018 (139) dan terburuk pada tahun 2007 (313).
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Natuna Periode 2004 - 2024)
Di Sumatera Utara, Kota Tanjung Balai memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan beberapa kabupaten/kota lain. Dibandingkan dengan Kota Gunung Sitoli (14,72%), Kabupaten Nias Selatan (16,32%), Kabupaten Nias (14,89%), Kabupaten Samosir (11,63%), Kota Sibolga (11,39%), dan Kabupaten Tapanuli Tengah (11,80%), Tanjung Balai berada di antara kelompok tersebut.
Kota Gunung Sitoli
Kota Gunung Sitoli mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 14,72%, menempatkannya pada urutan ke-102 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 22.160 jiwa dari total penduduk 138.184 jiwa. Garis kemiskinan di Gunung Sitoli berada pada angka Rp 493.644 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp 50,41 juta per tahun. Pertumbuhan penduduk miskin mengalami kenaikan tipis yaitu 0,59%.
Kabupaten Nias Selatan
Dengan persentase kemiskinan 16,32%, Kabupaten Nias Selatan menduduki peringkat ke-84 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 54.480 jiwa dari total populasi 369.370 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini tercatat sebesar Rp 406.429 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Nias Selatan mencapai Rp 23,40 juta per tahun, dengan pertumbuhan 4,43%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Ogan Komering Ilir 2015-2024)
Kabupaten Nias
Kabupaten Nias memiliki persentase kemiskinan 14,89% dan berada pada peringkat 100 di Indonesia. Jumlah penduduk miskinnya adalah 21.740 jiwa dari total 147.614 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Nias mencapai Rp 520.024 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita di wilayah ini adalah Rp 34,08 juta per tahun, dengan pertumbuhan tertinggi dibandingkan wilayah lain yaitu 7,82%.
Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir memiliki persentase kemiskinan 11,63% dan menduduki peringkat 187 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Samosir sebanyak 14.850 jiwa dari total penduduk 148.123 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini mencapai Rp 455.397 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Samosir mencapai Rp 42,63 juta per tahun, mencerminkan pertumbuhan penduduk sebesar 2,87%.
Kota Sibolga
Kota Sibolga memiliki tingkat kemiskinan 11,39%, berada pada urutan ke-194 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini tercatat sebanyak 9.990 jiwa dari total populasi 99.747 jiwa. Garis kemiskinan di Sibolga mencapai Rp 612.818 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 78,49 juta per tahun dengan pertumbuhan mencapai 5,03%.
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Tengah mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 11,80%, menempatkannya pada urutan ke-181 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 49.210 jiwa dari total populasi 367.798 jiwa. Garis kemiskinan di Tapanuli Tengah berada pada angka Rp 527.227 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat Tapanuli Tengah mencapai Rp 34,61 juta per tahun, dengan pertumbuhan 4,5%.