Hari Ulang Tahun (HUT) ke-496 DKI Jakarta jatuh pada hari ini, Kamis (22/6/2023).
Pada peringatan hari jadi kali ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengusung tema Jadi Karya untuk Nusantara. Dalam cuitannya, Pemprov DKI Jakarta mengajak warganya untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya, membuka ruang kreativitas untuk kesejahteraan warga, dan siap menjadi barometer kemajuan daerah-daerah lain di Indonesia.
Berdirinya Jakarta telah melalui transformasi yang panjang. Berdasarkan sejarahnya yang dimuat di laman Pemprov DKI Jakarta, daerah ini awalnya hanya pelabuhan kecil di estuari Sungai Ciliwung, sejak 500 tahun lalu. Lambat laun, pelabuhan kecil ini tumbuh menjadi pusat perdagangan internasional.
Setelah masa pergerakan dan kemerdekaan, Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota negara pada 1966. Kota ini tak pernah tidur dan terus berkembang pesat menjadi kota metropolitan.
Di samping perkembangan pesat DKI Jakarta, apakah kondisi warganya kini sudah bahagia?
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menghimpun tingkat kebahagiaan warga DKI Jakarta melalui indeks kebahagiaan.
Hasilnya, pada 2014 lalu skor indeks kebahagiaan DKI Jakarta sebesar 69,21 poin dari skala 0-100. Angka ini lebih besar dari rerata nasional yang sebesar 68,28 di tahun yang sama.
Lalu pada 2017, skor indeks kebahagiaannya mencapai 71,33 poin. Angka ini pun masih lebih tinggi dari rerata nasional yang sebesar 70,69 poin.
Survei terakhir pada 2021, skor indeks kebahagiaan DKI Jakarta turun menjadi 70,68 poin. Angka ini juga di bawah rerata nasional yang mencapai 71,49 poin.
Secara umum, indeks kebahagiaan BPS disusun atas 3 dimensi. Dimensi kepuasan hidup yang terdiri dari subdimensi personal dan sosial, dimensi perasaan, dan dimensi makna hidup.
BPS mendapat hasil indeks ini dari survei pengukuran tingkat kebahagiaan. Survei dilaksanakan pada 1 Juli-27 Agustus 2021. Sampel survei adalah rumah tangga yang dipilih secara acak.
(Baca juga: 10 Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Mana Saja?)