Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) kembali berlanjut setelah mangkrak selama enam tahun. Pembebasan lahan disinyalir menjadi penyebabnya, sebab warga Bidara Cina, Jakarta Timur sebelumnya menolak direlokasi.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pembebasan lahan untuk proyek Sodetan Kali Ciliwung telah selesai. Pembangunan sodetan tersebut ditargetkan selesai pada April mendatang.
"Udah selesai gak ada lagi (pembebasan lahan). Jadi untuk lahan semua selesai, fisik juga sekarang sedang menyelesaikan," ujar Heru dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (26/1).
Adapun pemerintah menargetkan proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung rampung pada April 2023. Terowongan sepanjang 1,3 kilometer yang menghubungkan Sungai Ciliwung dan KBT tersebut akan mengurangi debit banjir di DKI Jakarta menjadi 211 hektar dari posisi saat ini sebesar 318 hektar.
Sodetan Kali Ciliwung dapat mengurangi debit banjir sebesar 63 liter per detik (lpd) saat Sungai Ciliwung menandakan Siaga 1. Pada kondisi Siaga 4, debit air di Sungai Ciliwung dapat berkurang hingga 33 lpd.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), panjang sungai Ciliwung mencapai 21.660 meter pada 2020. Sungai ini merupakan yang terpanjang di DKI Jakarta, sama halnya dengan Kali Grogol.
Di sisi lain, sungai Ciliwung memiliki luas mencapai 515.600 meter persegi.
Berikut adalah panjang sungai/kanal yang terdapat di DKI Jakarta:
- Ciliwung: 21.660 meter
- Kali Grogol: 21.600 meter
- Sunter: 21.290 meter
- Krukut: 18.370 meter
- Cakung: 18.100 meter
- Kalibaru Timur: 14.250 meter
- Kalibaru Barat: 14.250 meter
- Kali Cideng: 12.700 meter
- Kali Pesanggrahan: 11.400 meter
- Cipinang: 9.060 meter
- Buaran: 8.800 meter
- Ancol: 8.605 meter
- Mookervart: 8.600 meter
- Kali Angke: 4.350 meter
- Banjir Kanal Barat: 3.650 meter
- Jati Kramat: 3.270 meter
- Cengkareng Drain: 2.950 meter
(Baca: Anies Klaim Luas Area Terendam Banjir Besar Berkurang di Masa Jabatannya, Benarkah?)