Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sebesar 7,9% pada 2023.
Angka tersebut turun 1,98% dari tahun sebelumnya sebesar 9,88%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,24%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Majalengka lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Majalengka yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 7,9% dari total penduduk.
Dibanding 26 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat, PoU di Kabupaten Majalengka ada di urutan ke-26. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Depok (1,99%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Tasikmalaya (8,65%).
Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat pada 2023.
- Kota Depok: 1,99%
- Kota Bekasi: 2,27%
- Kota Cimahi: 2,98%
- Kota Bandung: 3,64%
- Kabupaten Bekasi: 4,36%
- Kota Bogor: 4,86%
- Kabupaten Purwakarta: 5,07%
- Kota Tasikmalaya: 5,14%
- Kabupaten Bandung: 5,19%
- Kota Sukabumi: 5,23%
(Baca: Populasi Kelas Menengah Indonesia Kian Berkurang)