Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2024 sebesar 8,63%, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,24%. Penurunan ini setara dengan pengurangan jumlah penduduk miskin sebanyak 9.250 jiwa, sehingga total penduduk miskin menjadi 144.840 jiwa dari total populasi 1.640.738 jiwa.
Secara historis, angka kemiskinan di Kabupaten Pasuruan mengalami fluktuasi dalam periode 2004-2024. Persentase kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 21,67%, sementara terendah pada tahun 2024. Pertumbuhan angka kemiskinan terendah tercatat pada tahun 2009 turun 13,64%, dan tertinggi pada tahun 2006 sebesar 7,49%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), kondisi saat ini lebih baik. Namun, dibandingkan 5 tahun terakhir (2020-2024), angka kemiskinan saat ini lebih rendah.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kota Waringin Barat Periode 2004 - 2024)
Kabupaten Pasuruan berada di urutan ke-284 secara nasional dalam persentase kemiskinan. Urutan ini bergeser dari tahun ke tahun, menunjukkan dinamika perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Dibandingkan kabupaten lain di Jawa Timur, Kabupaten Pasuruan memiliki persentase kemiskinan yang berdekatan dengan Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.
#### Kabupaten BlitarKabupaten Blitar menempati urutan ke-304 secara nasional dalam hal persentase kemiskinan dengan angka 8,16%. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 95.910 jiwa, mencerminkan 7,63% dari total populasi sebesar 1.257.701 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Blitar tercatat sebesar Rp 408.399,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 37,81 juta per tahun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,58%. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat -5,92%
#### Kota BlitarKota Blitar mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 6,75% dan menempati urutan ke-365 secara nasional. Dengan jumlah penduduk miskin hanya 9.860 jiwa, kota ini menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan beberapa kabupaten tetangga. Jumlah penduduk Kota Blitar adalah 160.539 jiwa, dan garis kemiskinan berada pada angka Rp 596.105,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 59,32 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat -7,07%.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kota Bontang 2016-2025)
#### Kabupaten JemberKabupaten Jember memiliki persentase kemiskinan 9,01%, menempatkannya di urutan ke-266 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 224.770 jiwa, dari total populasi 2.605.922 jiwa. Garis kemiskinan di Jember adalah Rp 459.043,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 39,46 juta per tahun dengan pertumbuhan 7,13%. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat -4,94%
#### Kabupaten JombangKabupaten Jombang memiliki persentase kemiskinan sebesar 8,60%, menempatkannya pada urutan ke-286 di tingkat nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini tercatat sebanyak 110.570 jiwa dari total populasi 1.374.577 jiwa. Garis kemiskinan di Jombang adalah Rp 514.170,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 39,55 juta per tahun dengan pertumbuhan 6,93%. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat -5,79%.
#### Kabupaten LumajangKabupaten Lumajang memiliki persentase kemiskinan sebesar 8,65%, menempatkannya di urutan ke-282 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 91.050 jiwa, dari total populasi 1.112.977 jiwa. Garis kemiskinan di Lumajang adalah Rp 405.136,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 37,57 juta per tahun dengan pertumbuhan 6,83%. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat -2,95%.
#### Kabupaten MalangKabupaten Malang memiliki persentase kemiskinan 8,98%, menempatkannya di urutan ke-268 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 240.140 jiwa dari total populasi 2.727.371 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini tercatat sebesar Rp 420.334,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp 50,59 juta per tahun. Pertumbuhan jumlah penduduk miskin tercatat -4,46%.