Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2024 sebesar 8,63 persen, atau sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 9,24 persen. Dengan jumlah penduduk 1.640.738 jiwa, maka sebanyak 144.840 jiwa berada di bawah garis kemiskinan.
Kabupaten Pasuruan menunjukkan penurunan persentase kemiskinan sebesar 6,6 persen. Kendati demikian, secara peringkat di Pulau Jawa, Kabupaten Pasuruan berada di urutan ke-66, sedangkan secara nasional berada di urutan ke-284.
(Baca: PDRB Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba di Nusa Tenggara Timur | 2024)
Jika ditilik data historis, persentase kemiskinan tertinggi di Kabupaten Pasuruan terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 21,67 persen, sedangkan terendah pada tahun 2024 yaitu sebesar 8,63 persen. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 7,49 persen, sedangkan penurunan tertinggi terjadi pada tahun 2009 turun 13,64 persen. Rata-rata persentase kemiskinan dalam tiga tahun terakhir adalah 9,11 persen, sedangkan dalam lima tahun terakhir adalah 9,04 persen.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur yang memiliki persentase kemiskinan berdekatan, Kabupaten Pasuruan memiliki angka yang cukup kompetitif. Misalnya, Kabupaten Malang memiliki persentase kemiskinan 8,98 persen, Kabupaten Jombang 8,60 persen, dan Kabupaten Lumajang 8,65 persen.
Kabupaten Blitar
Kabupaten Blitar mencatatkan persentase kemiskinan 8,16 persen, menempatkannya pada peringkat 304 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini mencapai 95.910 jiwa, yang mana angka ini lebih kecil dibandingkan Kabupaten Pasuruan. Jumlah penduduknya mencapai 1.257.701 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Blitar adalah Rp 408.399,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp 37,81 juta per tahun. Pertumbuhan angka kemiskinan menunjukkan penurunan turun 6,10 persen, selaras dengan penurunan yang terjadi di Kabupaten Pasuruan, meskipun dengan laju yang sedikit berbeda.
Kota Blitar
Kota Blitar memiliki persentase kemiskinan 6,75 persen dan menduduki urutan ke-365 di Indonesia. Jumlah penduduk miskinnya tercatat 9.860 jiwa dari total penduduk 160.539 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Blitar mencapai Rp 596.105,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita yang relatif tinggi yaitu Rp 59,33 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan di kota ini mengalami penurunan turun 7,53 persen.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Jambi 2018 - 2024)
Kabupaten Jember
Kabupaten Jember memiliki persentase kemiskinan 9,01 persen dan menduduki peringkat ke-266 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember cukup besar, yaitu 224.770 jiwa dari total penduduk 2.605.922 jiwa. Garis kemiskinan di wilayah ini adalah Rp 459.043,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita Rp 39,46 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan di Kabupaten Jember menunjukkan penurunan turun 5,26 persen.
Kabupaten Jombang
Kabupaten Jombang mencatatkan persentase kemiskinan sebesar 8,60 persen, yang menempatkannya pada peringkat 286 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini adalah 110.570 jiwa, dengan total penduduk 1.374.577 jiwa. Garis kemiskinan di Jombang mencapai Rp 514.170,00 per kapita per bulan, sementara pendapatan per kapita adalah Rp 39,55 juta per tahun. Penurunan kemiskinan di Jombang turun 6,01 persen, yang cukup signifikan.
Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang memiliki persentase kemiskinan 8,65 persen dan menduduki peringkat 282 di Indonesia. Jumlah penduduk miskin di wilayah ini adalah 91.050 jiwa dari total penduduk 1.112.977 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Lumajang adalah Rp 405.136,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 37,58 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan di Kabupaten Lumajang menunjukkan penurunan turun 3,14 persen.
Kabupaten Malang
Kabupaten Malang memiliki persentase kemiskinan 8,98 persen dan menempati peringkat 268 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kabupaten ini mencapai 240.140 jiwa dari total penduduk 2.727.371 jiwa. Garis kemiskinan di Kabupaten Malang adalah Rp 420.334,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita mencapai Rp 50,59 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan di Kabupaten Malang menunjukkan penurunan turun 4,97 persen.