Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Cilacap Turun 0,78% dalam 5 Tahun Terakhir

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mencapai 12,29% pada 2023.

Angka tersebut turun 4,4% dari tahun sebelumnya sebesar 16,69%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir turun 0,78%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Cilacap lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Cilacap yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 12,29% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 34 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, PoU di Kabupaten Cilacap ada di urutan ke-30. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Salatiga (5,83%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Purworejo (14,71%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah pada 2023.

1. Kota Salatiga: 5,83%
2. Kabupaten Pekalongan: 6,73%
3. Kota Semarang: 6,81%
4. Kota Tegal: 7,16%
5. Kota Pekalongan: 7,76%
6. Kabupaten Demak: 7,77%
7. Kabupaten Pati: 7,78%
8. Kota Surakarta: 7,92%
9. Kabupaten Semarang: 8,28%
10. Kabupaten Kudus: 8,36%

(Baca: Harga Pangan Hari Ini Wilayah Aceh: Harga Cabai dan Beras Naik)