Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Barito Kuala mencapai Rp197.500 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 34,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dalam periode 2018-2024. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, pengeluaran ini cenderung fluktuatif, dengan penurunan tercatat pada tahun 2019 dan 2020 sebelum akhirnya kembali naik.
(Baca: 24,87% Penduduk Kota Padang Panjang Masih Anak-Anak (Update 2024))
Pengeluaran masyarakat Barito Kuala untuk aneka barang dan jasa ini menempati urutan ke-10 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan. Secara nasional, Barito Kuala berada di peringkat 350. Dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran total per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp1.261.915, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini menyumbang sekitar 15,6 persen.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Nusa Tenggara Barat 2015 - 2024)
Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp723.929, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa mencapai 27,3 persen. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengeluaran masyarakat masih didominasi oleh kebutuhan dasar seperti makanan.
Di antara kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024, yaitu Rp463.763, dengan pertumbuhan 23,2 persen. Kabupaten Tapin berada di urutan kedua dengan Rp312.489 dan pertumbuhan 16,2 persen. Sementara itu, Kota Banjar Baru mengalami penurunan signifikan turun 24,8 persen menjadi Rp308.829. Kabupaten Barito Kuala sendiri mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibandingkan kabupaten kota lainnya.
Kota Banjar Baru
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kota Banjar Baru mencapai Rp869.539 pada tahun 2024, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp869.961,8. Dengan demikian, pertumbuhan pengeluaran untuk makanan di kota ini stagnan. Kendati demikian, Kota Banjar Baru tetap menduduki peringkat ke-4 se-Kalimantan Selatan untuk kategori ini, menunjukkan bahwa pengeluaran untuk makanan masih menjadi prioritas utama bagi masyarakatnya.
Kota Banjarmasin
Pada tahun 2024, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Banjarmasin tercatat sebesar Rp950.619. Angka ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 12,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp846.415,81. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan alokasi dana untuk kebutuhan selain makanan di kalangan masyarakat Kota Banjarmasin. Dengan demikian, Kota Banjarmasin menempati urutan kedua se-Kalimantan Selatan dalam hal pengeluaran bukan makanan, menandakan pola konsumsi yang semakin beragam dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Tanah Bumbu
Kabupaten Tanah Bumbu menunjukkan performa yang solid dalam pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan. Pada tahun 2024, total pengeluaran mencapai Rp1.829.769, meningkat 11,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengukuhkan posisinya sebagai yang tertinggi kedua di Kalimantan Selatan. Pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar serta kebutuhan lainnya.
Kabupaten Tabalong
Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Tabalong tercatat sebesar Rp876.414 pada tahun 2024, meningkat tipis sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Tabalong menduduki peringkat ketiga dalam hal pengeluaran makanan di Kalimantan Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan tetap menjadi prioritas utama bagi masyarakat Tabalong, meskipun peningkatannya tidak terlalu signifikan dibandingkan daerah lain.