Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp322.614 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 56,9% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu Rp205.596 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Luwu Timur pada tahun 2024 yang mencapai Rp1.379.043 per kapita per bulan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa mencakup sekitar 23,4%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan, proporsi pengeluaran untuk aneka barang dan jasa lebih kecil. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp677.746 per kapita per bulan, sedangkan pengeluaran bukan makanan mencapai Rp701.298 per kapita per bulan.
(Baca: Kredit Bank Umum Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum Periode 2015-2025)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Luwu Timur menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp164.628, kemudian meningkat menjadi Rp179.727 pada tahun 2019. Pada tahun 2020 terjadi kenaikan tajam menjadi Rp252.194, namun kemudian mengalami penurunan pada tahun 2021 dan 2022 menjadi Rp223.940 dan Rp201.668. Tahun 2023 menunjukkan sedikit kenaikan menjadi Rp205.596, sebelum akhirnya melonjak signifikan di tahun 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2024.
Pertumbuhan pengeluaran masyarakat Luwu Timur secara keseluruhan juga mengalami perkembangan yang menarik. Dari data yang sama, terlihat bahwa pengeluaran total per kapita sebulan mengalami peningkatan dari Rp1.294.252 pada tahun 2023 menjadi Rp1.379.043 pada tahun 2024, atau tumbuh sekitar 6,6%. Ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan atau perubahan pola konsumsi masyarakat di Luwu Timur.
Berdasarkan data perbandingan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa Kabupaten Luwu Timur menempati urutan ke-2 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2024. Secara nasional, Luwu Timur berada pada urutan ke-107. Kota Makassar menempati urutan pertama di Sulawesi Selatan dengan pengeluaran Rp467.807 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, untuk lima kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan, Kota Makassar mencatatkan penurunan pertumbuhan turun 2.9% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya mencapai Rp481.689. Kabupaten Enrekang mencatatkan pertumbuhan 45% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya Rp175.133. Kota Palopo mencatatkan pertumbuhan 41.9% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya Rp219.970. Sementara Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mengalami pertumbuhan 7% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya Rp203.379. Kota Parepare mencatatkan penurunan pertumbuhan turun 15.5% dengan nilai pengeluaran tahun sebelumnya Rp286.160.
(Baca: PDRB ADHK Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Periode 2013-2024)
Kota Makassar
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Makassar mencapai Rp1.803.702 pada tahun 2024, meningkat 7.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp791.682, tumbuh 5.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Makassar tetap menjadi yang tertinggi di Sulawesi Selatan dalam hal pengeluaran, meskipun pertumbuhan makanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan daerah lain. Sementara itu, pengeluaran bukan makanan tercatat sebesar Rp1.012.020, naik 8.9%. Hal ini menempatkan Kota Makassar pada peringkat 1 se-kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan.
Kota Parepare
Kota Parepare mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp1.535.908 pada tahun 2024, meningkat 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp621.292, naik 5.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp914.616, naik 28.5%. Pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran bukan makanan mendorong Parepare menduduki peringkat 2 dalam hal pertumbuhan pengeluaran di Sulawesi Selatan.
Kota Palopo
Kota Palopo mencatatkan pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan yang signifikan, mencapai Rp1.583.231 pada tahun 2024, atau naik 22.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tumbuh pesat menjadi Rp760.855, naik 24.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga dengan pengeluaran bukan makanan yang mencapai Rp822.375, naik 21.3%. Dengan pertumbuhan ini, Palopo berada di urutan kedua di Sulawesi Selatan dalam hal pengeluaran total.
Kabupaten Enrekang
Di Kabupaten Enrekang, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.396.244 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 51.4%. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp737.416, mencatat pertumbuhan sebesar 49.7%. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan juga mengalami peningkatan yang besar, mencapai Rp658.827, dengan pertumbuhan sebesar 53.3%. Secara keseluruhan, Enrekang menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran, mencerminkan peningkatan kesejahteraan atau perubahan pola konsumsi masyarakat setempat.