Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Jumat Malam, Statusnya Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Jumat (1/8/2025) pukul 19.36 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 5 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 15,6 milimeter dan durasi 39 detik.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 1 Agustus 2025 pukul 12.00-18.00 WITA menunjukkan terjadi 13 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 7,8-18,7 milimeter dan lama gempa 31-56 detik. Kemudian, 24 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,2-5,4 milimeter dan lama gempa 20-47 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.409 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.173 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 202 kali.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)