Gunung Merapi di Indonesia meletus pada Rabu (9/3/2022) malam, memuntahkan lahar panas dan abu ke lerengnya dan mendorong lebih dari 250 penduduk di daerah sekitarnya untuk mengungsi, berdasarkan pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi karena terletak di atas tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Australia, dan Pasifik. Oleh sebab itulah, Indonesia sangat rentan terhadap bencana erupsi gunung berapi.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 121 letusan gunung api di Indonesia sepanjang 2015 hingga 2021. Pada 2021, misalnya, ada 3 letusan gunung api yang terjadi di Tanah Air. Di antaranya yakni Gunung Semeru dan Gunung Sinabung.
Sepanjang 2015-2021, letusan gunung berapi tercatat paling banyak pada 2018 yakni 63 letusan. Jumlah tersebut juga tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Letusan gunung berapi terbesar di dunia terjadi Indonesia, yaitu oleh letusan Gunung Tambora pada 1815. Letusan Gunung Tambora berdampak sampai ke Eropa yang tidak mengalami musim panas pada 1816 karena abu vulkanik Tambora.
Pada 1883, letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda menewaskan 36.000-40.000 korban jiwa dan menyebabkan tsunami. Letusan gunung ini diperkirakan memiliki daya ledak 30.000 kali bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Letusan Gunung Krakatau menyebabkan bumi sempat gelap selama 2,5 hari karena debu vulkanis menutupi atmosfer.
(Baca Selengkapnya: 10 Kebakaran Hutan Paling Mematikan Sepanjang Sejarah)