Menurut survei Capgemini Research Institute, pada akhir 2024, sebagian besar konsumen global masih mengakses layanan pelanggan atau customer service melalui saluran telepon dan e-mail.
Namun, konsumen yang memakai saluran konvensional tersebut berkurang, sedangkan yang menggunakan chatbot meningkat dibanding 1-2 tahun lalu.
Chatbot ini adalah asisten virtual berbasis teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), yang mampu melakukan simulasi percakapan seperti manusia.
Berikut rincian saluran yang digunakan konsumen global untuk mengakses layanan pelanggan pada akhir 2024:
Telepon
- Saluran pilihan saat ini: 60%
- Saluran pilihan 1-2 tahun lalu: 63%
E-mail
- Saluran pilihan saat ini: 49%
- Saluran pilihan 1-2 tahun lalu: 52%
Chatbot/live chat
- Saluran pilihan saat ini: 40%
- Saluran pilihan 1-2 tahun lalu: 32%
WhatsApp/layanan pesan
- Saluran pilihan saat ini: 36%
- Saluran pilihan 1-2 tahun lalu: 27%
Portal layanan mandiri
- Saluran pilihan saat ini: 32%
- Saluran pilihan 1-2 tahun lalu: 34%
Media sosial
- Saluran pilihan saat ini: 31%
- Saluran pilihan 1-2 tahun lalu: 42%
Dukungan di toko
- Saluran pilihan saat ini: 28%
- Saluran pilihan 1-2 tahun lalu: 26%
Forum komunitas daring
- Saluran pilihan saat ini: 24%
- Saluran pilihan 1-2 tahun lalu: 24%
Merespons temuan ini, Capgemini Research Institute menilai layanan pelanggan di masa depan membutuhkan perpaduan antara agen manusia dan virtual.
"Mengingat kekuatan unik agen manusia dan virtual, fungsi layanan pelanggan di masa depan akan menjadi kombinasi yang saling melengkapi, yang diperkuat oleh Gen AI," kata Capgemini dalam laporannya.
Debora Mendola dari Transcom juga menyatakan, meskipun AI memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan personalisasi layanan, peran manusia tetap penting.
"Sentuhan manusia tetap tak tergantikan dalam membangun koneksi yang bermakna dan memahami kebutuhan pelanggan yang nuansanya halus," kata Debora dalam laporan Capgemini.
Capgemini melakukan survei ini pada November-Desember 2024, dengan melibatkan 9.500 konsumen berusia 18 tahun ke atas dari 13 negara di kawasan Amerika Utara, Eropa, Asia-Pasifik, dan Amerika Latin.
(Baca: Survei: Customer Service yang Baik Bisa Tumbuhkan Loyalitas Pelanggan)