Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Sabtu Malam, Statusnya Siaga
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Sabtu (19/7/2025) pukul 20.58 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 17 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 300 meter di atas puncak atau 1.723 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25,6 milimeter dan durasi 54 detik.
(Baca: Indonesia Punya Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 19 Juli 2025 pukul 12.00-18.00 WITA menunjukkan terjadi 27 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 18,8-33,7 milimeter dan lama gempa 30-35 detik.
Kemudian, 54 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,2-16,9 milimeter dan lama gempa 27-30 detik serta 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 5,2 milimeter s-p 0,5 detik dan lama gempa 7 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 5.210 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (2.111 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 174 kali.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)