Menurut lembaga riset Rho Motion, volume penjualan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) secara global pada Januari-Mei 2025 mencapai 7,2 juta unit, tumbuh 28% dibanding Januari-Mei tahun lalu.
Pada Januari-Mei 2025, volume penjualan EV paling banyak berada di China, yakni 4,4 juta unit.
Di urutan berikutnya ada Eropa dengan penjualan EV 1,6 juta unit, Amerika Utara 700 ribu unit, dan wilayah lain 600 ribu unit.
Berikut ulasan kondisi di tiga pasar utama EV global pada Januari-Mei 2025, menurut Rho Motion:
Pada Januari-Mei 2025, volume penjualan EV di pasar China meningkat 33% dibanding periode sama tahun lalu. Penjualan EV di China pada Mei 2025 juga naik 10% secara bulanan, dan tumbuh 25% secara tahunan.
"Produsen China terus memperluas pangsa pasar mereka di luar negeri, dengan BYD merilis lebih banyak BEV dan PHEV di Eropa, di mana kendaraan hibrida tidak dikenakan tarif tambahan di Uni Eropa," kata Rho Motion dalam siaran pers (13/6/2025).
Menurut Rho Motion, pasar EV Eropa tumbuh 27% dalam 5 bulan pertama tahun ini. Laju pertumbuhan meningkat di banyak negara, dengan penjualan EV di Jerman mencapai pertumbuhan 45% (year-to-date/ytd) dan Inggris 32% (ytd).
"Negara-negara Eropa lain, yang sebelumnya lebih lambat, kini juga tumbuh pesat, seperti Spanyol dengan pertumbuhan 72% (ytd) dan Italia dengan peningkatan 58% (ytd)," kata Rho Motion.
Pasar EV Amerika Utara (Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko) tumbuh 3% (ytd) sampai Mei 2025.
Pasar AS tumbuh 4% (ytd), didukung kebijakan kredit pajak untuk kendaraan yang memenuhi syarat selama sisa tahun ini. Sedangkan pasar Kanada turun sekitar 20% (ytd) akibat penundaan subsidi EV.
(Baca: Pertumbuhan Jumlah Mobil Listrik di Indonesia 2020-2024)