Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Barito Selatan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 269.254 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, di mana angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 47% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Kabupaten Barito Selatan pada urutan ke-8 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah dan peringkat ke-178 secara nasional.
Dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi yang mencapai Rp 157.287, pengeluaran untuk rokok dan tembakau sebesar Rp 151.511, serta pengeluaran untuk perawatan diri sebesar Rp 94.861, alokasi dana untuk aneka barang dan jasa cukup signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat Kabupaten Barito Selatan semakin sadar akan kebutuhan selain kebutuhan pokok.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan di Kab. Flores Timur 2018 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Barito Selatan mengalami fluktuasi. Dari tahun 2018 hingga 2024, terlihat adanya kenaikan dan penurunan. Tahun 2022 menjadi tahun dengan pengeluaran tertinggi sebelumnya yaitu Rp 251.490, kemudian sempat sedikit turun di tahun 2023 menjadi Rp 183.214, sebelum akhirnya kembali naik tajam di tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Selatan berada di urutan ke-8. Kabupaten Kota Waringin Timur mencatat pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp 456.773, disusul Kabupaten Seruyan dengan Rp 410.127. Pertumbuhan di Kabupaten Kota Waringin Timur juga sangat tinggi, mencapai 50.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Lima kabupaten/kota lain di Kalimantan Tengah dengan data perbandingan adalah Kota Palangkaraya, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Murung Raya, Kabupaten Kota Waringin Barat, dan Kabupaten Sukamara. Kota Palangkaraya mencatatkan pengeluaran untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 352.262 pada tahun 2024, namun mengalami penurunan turun 5.1% dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Lamandau mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 338.188, dengan penurunan signifikan turun 22.8%. Kabupaten Murung Raya menunjukkan angka Rp 326.076 dengan pertumbuhan 43.4%. Kabupaten Kota Waringin Barat memiliki pengeluaran sebesar Rp 322.397 dengan penurunan -26.8%, sementara Kabupaten Sukamara mencatatkan Rp 318.423 dengan penurunan -8.3%.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Ngada | 2024)
Kota Palangkaraya
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Palangkaraya mencapai Rp 1.092.813 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 6.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.026.071.14. Ini menempatkan Kota Palangkaraya pada peringkat pertama di Kalimantan Tengah. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Palangkaraya memiliki kemampuan ekonomi yang lebih tinggi dalam memenuhi kebutuhan non-makanan dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di provinsi tersebut.
Kabupaten Lamandau
Kabupaten Lamandau menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 1.055.836 pada tahun 2024, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.053.257.21. Meskipun hanya tumbuh tipis sebesar 0.2%, Kabupaten Lamandau tetap menduduki peringkat pertama di Kalimantan Tengah untuk kategori ini. Angka ini mengindikasikan bahwa masyarakat Lamandau memiliki prioritas tinggi dalam memenuhi kebutuhan makanan.
Kabupaten Kota Waringin Barat
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Kota Waringin Barat mencapai Rp 1.852.161 pada tahun 2024, meningkat sebesar 7.4% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.724.138.8. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Kota Waringin Barat berada di urutan ketiga di Kalimantan Tengah untuk kategori ini. Peningkatan ini mencerminkan adanya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan, baik makanan maupun non-makanan.
Kabupaten Sukamara
Kabupaten Sukamara menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 824.909 pada tahun 2024, mengalami penurunan turun 8.2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 898.279.44. Meskipun terjadi penurunan, Kabupaten Sukamara masih menempati peringkat kelima di Kalimantan Tengah dalam kategori ini. Penurunan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan pola konsumsi atau kondisi ekonomi yang kurang stabil.