- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Djibouti pada 2024 berada di angka 82.81 unit. Data ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya (83.12 unit). Penurunan ini melanjutkan tren yang telah berlangsung sejak 2015, di mana PDB PPP Djibouti berada di angka 101.39 unit. Penurunan ini mengindikasikan adanya pelemahan daya beli di Djibouti.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Djibouti terus mengalami penurunan. Pada 2022 tercatat 84.1 unit, kemudian turun menjadi 83.12 unit pada 2023, dan menjadi 82.81 unit pada 2024. Pertumbuhan PDB tahunan dalam periode ini menunjukkan kontraksi, dengan angka masing-masing -6.79%, -1.16%, dan -0.38%. Kontraksi ini menggambarkan laju pertumbuhan ekonomi yang negatif.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi di Kota Sabang 2018 - 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Djibouti terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Jika dibandingkan dengan rata-rata PDB PPP dalam lima tahun terakhir (2019-2023), yaitu sekitar 88.3 unit, angka 2024 (82.81 unit) berada di bawah rata-rata tersebut. Ini mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi Djibouti saat ini lebih lemah dibandingkan rata-rata lima tahun sebelumnya.
Kenaikan tertinggi PDB PPP Djibouti dalam periode yang diamati terjadi pada tahun 2015 dengan nilai 101.39 unit. Sementara itu, nilai terendah terjadi pada tahun 2024 dengan nilai 82.81 unit. Anomali penurunan yang konsisten ini jika ditarik dalam 10 tahun terakhir mengindikasikan adanya permasalahan struktural dalam ekonomi Djibouti yang perlu diatasi.
Peringkat Djibouti berdasarkan regional (Afrika) untuk PDB PPP terus menurun. Pada tahun 2024, Djibouti berada di peringkat 26, tidak berubah dari tahun sebelumnya. Posisi ini menunjukkan bahwa performa ekonomi Djibouti relatif kurang baik dibandingkan negara-negara lain di kawasan Afrika.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Barat 2015 - 2024)
IMF memproyeksikan PDB PPP Djibouti akan terus menurun hingga 81.99 unit pada tahun 2025. Namun, diproyeksikan akan ada sedikit perbaikan pada tahun 2026 dan 2027 dengan angka masing-masing 82.212 dan 82.324 unit. Setelah itu, diproyeksikan kembali mengalami penurunan hingga tahun 2030. Proyeksi ini mengindikasikan bahwa tantangan ekonomi Djibouti akan terus berlanjut dalam beberapa tahun mendatang.
Jika dibandingkan dengan negara-negara Afrika lainnya, PDB Djibouti jauh lebih kecil dibandingkan lima negara teratas seperti Nigeria, Mesir, Afrika Selatan, Aljazair, dan Maroko. Sebagai contoh, PDB Nigeria mencapai 185.192 unit, jauh melampaui Djibouti. Secara peringkat, Djibouti berada di posisi yang lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan Afrika Timur.