Gunung Ili Lewotolok Erupsi pada Senin Dini Hari, Statusnya Waspada
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur kembali erupsi pada Senin (30/6/2025) pukul 02.29 WITA. Dalam sepekan terakhir, Gunung Ili Lewotolok sudah erupsi 10 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 500 meter di atas puncak atau 1.923 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 milimeter dan durasi 41 detik.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Timur Minggu Pagi (22/6) Terburuk di Indonesia)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Ili Lewotolok di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 30 Juni 2025 pukul 00.00-23.59 WITA menunjukkan terjadi 95 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10,7-40 milimeter dan lama gempa 31-59 detik.
Kemudian, 104 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2,1-15,6 milimeter dan lama gempa 26-41 detik serta 3 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 2,1-2,9 milimeter dan lama gempa 12-13 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 4.750 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (1.950 kali letusan) sedangkan Gunung Ili Lewotolok erupsi 124 kali.
(Baca: 10 Daerah dengan Kualitas Udara Paling Bersih di Indonesia, Kendari Posisi Nomor 1 Pagi Ini)