Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, mencapai Rp94.555 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 10.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini menempatkan Kabupaten Berau pada peringkat ke-5 di antara kabupaten/kota se-Kalimantan Timur dan peringkat ke-61 secara nasional.
Dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp442.251, pengeluaran untuk perawatan kulit masih relatif kecil. Namun, angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran untuk kecantikan secara umum, yaitu Rp68.297. Pengeluaran untuk makanan jadi tercatat sebesar Rp301.887 dan rokok serta tembakau sebesar Rp196.031, sementara pengeluaran untuk sabun mandi mencapai Rp122.915 informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Tengah Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Berau mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp74.189, kemudian naik signifikan menjadi Rp101.030 pada tahun 2019, atau tumbuh 36.2%. Sempat turun di tahun 2020 dan 2021, pengeluaran mengalami kenaikan tertinggi pada tahun 2022 dengan pertumbuhan mencapai 92.9%, sebelum kembali turun pada tahun 2023 dan kembali naik di tahun 2024.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur, Kabupaten Mahakam Hulu mencatat pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi di tahun 2024, yaitu Rp227.464, diikuti Kota Balikpapan (Rp134.921) dan Kota Bontang (Rp116.387). Meskipun demikian, pertumbuhan pengeluaran di Kabupaten Berau (10.3%) lebih tinggi dibandingkan Kota Balikpapan (0.8%) dan Kota Bontang (-0.5%), namun lebih rendah dibandingkan Kabupaten Mahakam Hulu yang mencatat pertumbuhan tertinggi yaitu 87.7%.
Kota Balikpapan
Kota Balikpapan menunjukkan stabilitas ekonomi yang cukup baik. Data dari BPS menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.441.412 pada tahun 2024, tumbuh 22.7% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp1.175.043,76). Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.460.917, meningkat 18.8% dari tahun sebelumnya (Rp2.071.376,65), menempatkan Kota Balikpapan pada peringkat pertama se-Kalimantan Timur. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp1.019.505, tumbuh 13.7% dari tahun sebelumnya.
Kota Samarinda
Sebagai ibu kota provinsi, Kota Samarinda menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang solid. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.317.420 pada tahun 2024, naik 10.1% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp1.196.447,28). Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.258.437, tumbuh 11.1% dari tahun sebelumnya (Rp2.032.446,26), menduduki peringkat kedua se-Kalimantan Timur. Masyarakat Samarinda mengalokasikan Rp941.016 untuk makanan, meningkat 12.6% dari tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Utara 2015 - 2024)
Kota Bontang
Kota Bontang menunjukkan perkembangan yang stabil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.274.277 pada tahun 2024, naik 11.2% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp1.146.442,58). Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.176.994, tumbuh 7.6% dari tahun sebelumnya (Rp2.022.658,43), berada di peringkat ketiga se-Kalimantan Timur. Pengeluaran untuk makanan di Bontang tercatat Rp902.717, tumbuh 3% dari tahun sebelumnya.
Kabupaten Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp1.164.270 pada tahun 2024, meningkat 23.8% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp940.107,46). Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.163.803, naik 20.2% dari tahun sebelumnya (Rp1.800.584,99), menempati peringkat keempat se-Kalimantan Timur. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp999.534, tumbuh 16.2% dari tahun sebelumnya.