- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), PDB Paritas Daya Beli (PPP) Oman pada tahun 2024 berada di angka 0.19 Unit. Nilai ini menunjukkan penurunan turun 3.11% dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 0.19 Unit. Penurunan ini mengindikasikan adanya perlambatan dalam daya beli masyarakat Oman jika diukur dengan standar PPP.
Secara historis, PDB PPP Oman mengalami fluktuasi. Setelah mencapai titik tertinggi pada tahun 2015 dengan nilai 0.22 Unit, terjadi penurunan signifikan hingga 0.18 Unit pada tahun 2020. Kemudian, sempat ada pemulihan hingga 0.21 Unit pada tahun 2022, namun kembali menurun pada dua tahun terakhir.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kota Banda Aceh Periode 2004 - 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Oman terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Oman menunjukkan tren yang kurang menggembirakan. Setelah sempat naik 8.81% pada tahun 2022, terjadi penurunan turun 8.1% pada tahun 2023 dan -3.11% pada tahun 2024. Rata-rata pertumbuhan PDB PPP selama tiga tahun terakhir adalah -0.8%.
Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2020-2024), rata-rata pertumbuhan PDB PPP Oman adalah -1.1%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja PDB PPP dalam tiga tahun terakhir sedikit lebih baik dibandingkan lima tahun terakhir, meskipun masih berada dalam teritori negatif. Penurunan terbesar dalam 10 tahun terakhir terjadi pada tahun 2016 dengan penurunan -10.23% dan 2015 turun 19.78%.
PDB PPP Oman mengalami penurunan signifikan pada tahun 2016 (-10.23%) dan 2023 (-8.1%). Anomali penurunan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan harga minyak, perubahan kebijakan ekonomi, atau faktor eksternal seperti pandemi global. Dibandingkan dengan 10 tahun sebelumnya, penurunan di tahun 2016 dan 2023 cukup signifikan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan di Kota Tebing Tinggi 2018 - 2024)
Berdasarkan data IMF, peringkat Oman dalam PDB PPP di kawasan Timur Tengah masih berada di posisi 11. Posisi ini tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Negara-negara dengan PDB PPP tertinggi di kawasan Timur Tengah adalah Iran, Irak, Israel, Yaman, dan Libanon.
IMF memproyeksikan PDB PPP Oman akan terus mengalami kontraksi hingga tahun 2030. Pada tahun 2025, PDB PPP diproyeksikan akan menjadi 0.174 Unit dengan penurunan turun 6.95%. Selanjutnya, penurunan diproyeksikan akan melambat menjadi -2.87% pada tahun 2026, -1.18% pada tahun 2027, dan -0.6% pada tahun 2028. Pada tahun 2029 dan 2030, pertumbuhan diproyeksikan stagnan di angka 0%. Kontraksi ini mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat Oman diprediksi akan terus menurun dalam beberapa tahun ke depan.