- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), PDB Paritas Daya Beli (PPP) Timor Timur menunjukkan angka 0.3 pada tahun 2024. Angka ini sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 0.31. Penurunan ini mencerminkan kontraksi sebesar 2.88% dalam pertumbuhan PDB PPP tahunan.
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Timor Timur menunjukkan fluktuasi. Sempat mencapai 0.41 pada tahun 2022, kemudian turun menjadi 0.31 pada tahun 2023, dan kembali turun menjadi 0.3 pada tahun 2024. Rata-rata PDB PPP dalam tiga tahun terakhir adalah 0.34, yang lebih tinggi dari nilai saat ini.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Palau 2015 - 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Timor Timur terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir (2020-2024), rata-rata PDB PPP adalah 0.336. Ini menunjukkan kondisi ekonomi Timor Timur dalam dua tahun terakhir tidak lebih baik dari rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir.
Kenaikan tertinggi PDB PPP Timor Timur dalam periode data yang tersedia terjadi pada tahun 2022 dengan nilai 0.41, sementara titik terendah terjadi pada tahun 2020 dengan nilai 0.27. Tahun 2020 menunjukkan anomali dengan penurunan pertumbuhan PDB PPP tahunan yang sangat signifikan, yaitu turun 22.45%. Kondisi ini jauh di bawah rata-rata pertumbuhan tahunan dalam sepuluh tahun terakhir, menunjukkan dampak yang signifikan pada ekonomi Timor Timur pada saat itu.
Secara regional, IMF mencatat Timor Timur tetap berada di peringkat 24 untuk PDB PPP di antara negara-negara Asia. Posisi ini tidak berubah sejak tahun 2015, menunjukkan belum ada perbaikan signifikan dalam daya saing ekonomi Timor Timur di kawasan Asia.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
IMF memproyeksikan PDB PPP Timor Timur akan mencapai 0.303 pada tahun 2025, yang berarti kontraksi sebesar 0.33%. Namun, IMF juga memperkirakan akan ada perbaikan bertahap setelah tahun 2025, dengan proyeksi PDB PPP mencapai 0.315 pada tahun 2030. Meski demikian, proyeksi ini menunjukkan bahwa perbaikan ekonomi Timor Timur akan berjalan lambat dan bertahap.
Jika dibandingkan dengan negara lain di Asia, pertumbuhan PDB PPP Timor Timur jauh tertinggal. Sebagai contoh, Uzbekistan mencatat pertumbuhan PDB PPP sebesar 10.66% pada tahun terakhir, dan menempati peringkat pertama di Asia. Sementara itu, nilai PDB PPP Timor Timur jauh di bawah negara-negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, dan Kazakhstan.