Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Sabu Raijua, pada 2023 mencapai Rp1638,48 miliar. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 2,62% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1545,74 miliar .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,11%.
(Baca: 8,24% Penduduk di Kota Kupang Masuk Kategori Miskin)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 95.310 jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp17.560 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 478.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Sabu Raijua pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp573,46 ribujuta. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 2,72% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp549,74 ribujuta.
Selanjutnya sektor kedua untuk PDRB terbesar di Kabupaten Sabu Raijua ini adalah sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh 0,24% menjadi Rp293,25 ribujuta, sektor konstruksi tumbuh 4,27% menjadi Rp254,64 ribujuta.
(Baca: Statistik Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Timor Tengah Utara 2015-2024)
Terakhir, PDRB di Kabupaten Sabu Raijua, untuk urutan lima besar adalah real estate dengan nilai Rp109,41 ribujuta. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 1,12% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp101,18 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Sabu Raijua pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Sabu Raijua ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 45,83%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor real estate.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.