Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Sinjai, pada 2023 tercatat Rp14,79 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 5,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp13,53 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat mencapai 1,55%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 271,62 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp55.290 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 194.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Sinjai pada 2023 mencatatkan nilai sebesar Rp6,78 triliun. PDRB ini berada di urutan pertama dibandingkan 17 sektor lain. Sektor ini tumbuh 5,22% dibandingkan dengan angka tahun sebelumnya yang tercatat Rp6,18 triliun.
Di urutan kedua adalah sektor konstruksi tumbuh 6,65% menjadi Rp1,91 triliun, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan PDRB Rp1,91 triliun (6,86%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp689,17 miliar.
Distribusi PDRB di Kabupaten Sinjai pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Sinjai ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 41,99%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor jasa pendidikan, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas,Sektor Jasa Perusahaan dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.