Investing.com mencatat harga perak pada hari ini turun 0,36 persen menuju level US$ 32,71 per troy ons. Penurunan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.
Sepanjang minggu ini, harga perak mengalami lonjakan tertinggi pada Selasa, 05 November 2024 sebesar 0,67 persen. mengalami penguatan sebesar 36,01 persen dibandingkan posisi awal tahun.
(Baca: Harga Tembaga Turun Menuju Level US$ 4,46 per Pon (Rabu, 06 November 2024))
Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga perak dalam satu hari terakhir yang sedang dalam tren naik.
Seminggu terakhir, pergerakan harga perak tumbuh -4,57 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 32,9 per troy ons. Perhitungan Katadata Insight Center (KIC), dalam setahun berjalan (year-to-date/YTD), harga perak tersebut telah naik 36,01 persen. Adapun sepanjang tahun ini, nilai perdagangan tertinggi untuk komoditas perak pernah ditransaksikan di harga US$ 35,041 per troy ons yang terjadi pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga perak dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung naik. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas perak pernah tercatat yakni pada November 2024 diharga US$ 32,69 per troy ons.
(Baca: Harga Kedelai Amerika Kontrak Dua Bulan Turun Menuju Level USD 997 per Bushel (Selasa, 05 November 2024))
Perak merupakan salah satu jenis logam yang tidak korosif sehingga dianggap sebagai logam mulia dengan nilai jual yang tinggi. Meski harganya masih jauh dibawah emas, perak kerap digemari sebagai bahan baku berbagai produk, seperti perhiasan.
Melansir dari Statista, Meksiko menjadi negara penghasil perak terbesar di dunia. Produksi Perak di negara tersebut mencapai 178,1 juta ons pada 2020.
Adapun, Indonesia berada diurutan ke-16 sebagai negara penghasil perak terbesar di dunia. Tercatat, produksi perak di tanah air sebesar 8,3 juta ons pada tahun lalu.