Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Pacitan, pada 2023 tercatat Rp19,49 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,46% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp17,99 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,84%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 599,58 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp33.150 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 368.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp5,26 triliun. PDRB ini tumbuh 0,24%.
Setelahnya sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,88% menjadi Rp3,51 triliun, sektor konstruksi tumbuh 6,08% menjadi Rp2,91 triliun.
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan PDRB Rp1,13 triliun.
Distribusi PDRB di Kabupaten Pacitan pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Pacitan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 23,09%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor informasi dan komunikasi, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.