Kompetisi Video Pendek Kompetisi Video Pendek

Kementerian LHK: Jumlah Titik Panas di Indonesia Capai 597 Dalam 24 Jam Terakhir (Sabtu, 7 September 2024)

1
Irfan Fadhlurrahman 07/09/2024 17:30 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 597 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini bertambah 269 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Sabtu (7/9/2024) pukul 16.47 WIB. Dari 597 titik panas terdeteksi, 6 titik dengan tingkat kepercayaan hotspot tinggi, 586 titik skala sedang, dan 5 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Ada Hampir 300 Bencana Alam sampai Pertengahan Februari 2024)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Sumatera Selatan sebanyak 208 titik. Jawa Timur menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 50 titik. Jambi berada di posisi ketiga sebanyak 43 titik panas.

Sebanyak 37 titik panas terdeteksi di Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan menyusul dengan 31 titik panas, serta Papua Selatan dan Kalimantan Timur masing-masing memiliki 30 dan 25 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: Papua Barat Catat Jumlah Rumah Rusak Sedang akibat Bencana Alam Sebanyak 3 Unit)

Data Populer

Lihat Semua