BI Pastikan Suku Bunga Acuan Tetap 6,25% pada Juli 2024

1
Erlina F. Santika 17/07/2024 18:10 WIB
Image Loader
Memuat...
Pergerakan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (Januari 2019-Juli 2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Bank Indonesia (BI) tetap menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6,25% pada Juli 2024. Keputusan itu ditetapkan dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI pada 16-17 Juli 2024.

Sejalan dengan itu, suku bunga deposit facility sebesar 5,5% dan suku bunga lending facility sebesar 7%. BI menyebut, keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro-stabilitas sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

"Fokus kebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing," tulis BI dalam lamannya, Rabu (17/7/2024).

Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit atau pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga.

Latar belakang penetapan suku bunga acuan tak hanya menghitung ekonomi nasional, seperti pertumbuhan ekonomi hingga neraca perdagangan. Kondisi eksternal, terlebih terhadap faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah, juga diperhitungkan.

BI menyebut, ketidakpastian pasar keuangan global tetap tinggi di tengah prospek perekonomian dunia yang kuat. Ekonomi global pada 2024 diprakirakan tumbuh sebesar 3,2% sesuai prakiraan didorong Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Pertumbuhan ekonomi AS tetap baik ditopang oleh konsumsi dan stimulus fiskal. Ekonomi Eropa diprakirakan tumbuh lebih tinggi didorong oleh perbaikan ekspor dan investasi. Sementara itu, ekonomi Tiongkok belum kuat dipengaruhi lemahnya permintaan domestik.

"Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi serta ketegangan geopolitik yang belum mereda mengakibatkan aliran modal ke negara berkembang relatif terbatas," kata BI.

Perkembangan ini berimplikasi pada perlu terusnya penguatan respons kebijakan untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global terhadap perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia.

(Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan 6,25% pada Juni 2024)

Data Populer

Lihat Semua