Program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) yang digencarkan Presiden Prabowo Subianto dianggarkan sebesar Rp3,4 triliun pada 2025.
Nilai itu dibagi dua pos, yakni untuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebesar Rp2,2 triliun dan dana alokasi khusus (DAK) nonfisik sebesar Rp1,2 triliun.
>
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam presentasi kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) per 6 Maret 2025, program tersebut telah diterima 415.211 orang di 8.885 puskesmas (86%) yang tersebar di 498 (97%) kabupaten/kota di 38 provinsi di Indonesia.
Menurut provinsi, Jawa Tengah sebagai penerima terbanyak, menyentuh 100.634 orang.
Urutan kedua ada Jawa Timur sebesar 68.002 orang. Ketiga, Jawa Barat, sebesar 43.487 orang.
Disusul Sumatera Utara sebesar 24.732 dan DKI Jakarta sebesar 22.857 orang. Selebihnya ada Sumatera Selatan, Banten, hingga Aceh dalam daftar 10 besar. Adapun provinsi lainnya terhimpun sebanyak 91.747 orang.
Berdasarkan usia, terbanyak adalah orang dewasa 40-59 tahun sebesar 142.997 orang. Lalu ada dewasa 30-39 tahun sebesar 112.442 orang.
PKG terbagi dalam tiga kegiatan, yakni PKG hari ulang tahun untuk bayi hingga anak usia 6 tahun dan usia 18 tahun ke atas; PKG di sekolah, yakni usia 7-17 tahun di setiap ajaran baru sekolah; dan PKG rutin, untuk ibu hamil dan anak hingga 6 tahun, dilakukan lebih dari sekali setahun sesuai kondisi dan usia.
(Baca juga: Kucuran MBG Rp710 Miliar pada Maret 2025, Ini Rincian Penerimanya)