Negara Asia-Pasifik yang Suka Tonton Video Berita Pendek, Ada Indonesia

Media
1
Erlina F. Santika 24/06/2024 08:00 WIB
Proporsi Responden Negara Asia-Pasifik yang Mengonsumsi Video Berita Online Durasi Pendek (Januari-Februari 2024)*
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Hasil jajak pendapat Reuters Institute mengungkap, sejumlah responden negara di Asia-Pasifik gemar menonton video berita online berdurasi pendek pada awal 2024.

Urutan pertama ditempati Thailand dengan proporsi 87% responden. Reuters Institute menghitung, proporsi itu setara hampir 9 dari 10 orang yang gemar menonton video berita pendek online dalam sepekan.

"Setengahnya (50%) mengatakan bahwa mereka melakukannya setiap hari," tulis tim riset dalam laporan yang dikutip Minggu, (23/6/2024).

Kedua ada India dengan proporsi 81%. Ketiga, Hong Kong sebanyak 80%.

Lalu ada Filipina sebesar 80%. Setelahnya ada Taiwan dan Indonesia yang sama-sama mengantongi persentase 78%.

Selanjutnya Korea Selatan sebesar 76% dan Malaysia 74%. Adapun tiga negara dengan proporsi terkecil dalam daftar ini adalah Singapura (59%), Australia (54%), dan Jepang (39%).

Dalam penelitian sebelumnya, Digital News Report 2021 dan 2023, tim riset telah menunjukkan bahwa dalam hal berita online, sebagian besar audiens masih lebih memilih teks karena fleksibilitas dan kontrolnya. Namun, kata tim riset, itu bukan berarti bahwa video—terutama video berdurasi pendek—tidak menjadi bagian yang lebih besar dalam pola konsumsi media.

Tim riset menyebut, dua pertiga atau 66% dari seluruh negara mengatakan bahwa mereka mengakses video berita pendek. Adapun ukuran video pendek yakni video dalam beberapa menit atau kurang dari semenit, setidaknya digunakan sekali seminggu.

"Proporsi lebih tinggi berada di luar Amerika Serikat dan Eropa Barat," tulis tim riset.

Orang Amerika mengakses lebih jarang, yakni 60% mingguan dan 20% setiap hari. Sementara orang Inggris paling sedikit mengonsumsi berita pendek, yakni 39% mingguan dan hanya 9% setiap hari.

Survei ini tersebar di 47 negara dengan total sampel hingga 94.943 orang. Setiap negara yang disurvei memiliki sampel lebih dari 2.000 responden. Penelitian Study of Journalism ini dilakukan oleh YouGov menggunakan kuesioner daring pada akhir Januari-awal Februari 2024.

(Baca juga: Indonesia Masuk Jajaran Pengguna TikTok untuk Berita Terbanyak 2024)

Data Populer
Lihat Semua