Neraca Perdagangan Mei 2024 Surplus Lagi, 49 Bulan Beruntun

Perdagangan
1
Nabilah Muhamad 19/06/2024 14:33 WIB
Surplus/Defisit Neraca Perdagangan Indonesia per Bulan (Mei 2020-Mei 2024*)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus US$2,93 miliar pada Mei 2024.

Capaian ini lebih tinggi 0,21% dibanding surplus April 2024 (month-to-month/mtm), serta naik 2,5% dibanding surplus Mei tahun lalu (year-on-year/yoy).

"Dengan demikian neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (19/6/2024).

Habibullah menyebut, surplus Mei 2024 ditopang oleh sektor nonmigas dengan nilai US$4,26 miliar. Komoditas penyumbang surplus utamanya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja.

Namun, surplus itu tereduksi oleh sektor migas yang defisit US$1,33 miliar. Komoditas utama penyumbang defisitnya adalah hasil minyak dan minyak mentah.

Surplus neraca dagang Indonesia pada Mei 2024 paling banyak berasal dari transaksi dengan India, dengan nilai surplus US$1,55 miliar. Diikuti Amerika Serikat yang menyumbang surplus US$1,2 miliar dan Jepang US$742,2 juta.

Sementara defisit perdagangan terbesar berasal dari transaksi dengan China, dengan nilai defisit US$1,31 miliar. Diikuti Australia yang menyumbang defisit US$539,3 juta, dan Thailand US$320,2 juta.

Secara kumulatif, pada periode Januari—Mei 2024 sektor migas mengalami defisit US$8,07 miliar. Namun sektor nonmigas surplus US$21,13 miliar, sehingga neraca perdagangan Indonesia meraih total surplus US$13,06 miliar.

(Baca: Neraca Dagang RI Kembali Cetak Surplus pada April 2024)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua