Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Hulu Sungai Utara Turun 0,05% Setahun Terakhir

Demografi
1
Irfan Fadhlurrahman 16/06/2024 10:27 WIB
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan mencapai 5,63% pada 2023.

Angka tersebut turun 0,05% dari tahun sebelumnya sebesar 5,68%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,48%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Hulu Sungai Utara lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Utara yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 5,63% dari total penduduk.

Dibanding 12 kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Selatan, PoU di Kabupaten Hulu Sungai Utara ada di urutan ke-10. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Banjar Baru (2,31%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Barito Kuala (6,73%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Selatan pada 2023.

  1. Kota Banjar Baru: 2,31%
  2. Kabupaten Tanah Bumbu: 2,31%
  3. Kota Banjarmasin: 3,56%
  4. Kabupaten Tanah Laut: 4,06%
  5. Kabupaten Tapin: 4,1%
  6. Kabupaten Tabalong: 4,15%
  7. Kabupaten Kota Baru: 4,43%
  8. Kabupaten Hulu Sungai Tengah: 5,55%
  9. Kabupaten Banjar: 5,61%
  10. Kabupaten Hulu Sungai Utara: 5,63%

(Baca: Harga Pangan Wilayah Jawa Barat Hari Ini: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Turun)

Data Populer
Lihat Semua