Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendapat tambahan pagu indikatif belanja pada 2025.
Hal ini terlihat dari Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2025 (KEM PPKF) yang dirilis Kementerian Keuangan pada Mei 2024.
Menurut penjelasan Kementerian Keuangan, pagu indikatif adalah ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan kepada kementerian/lembaga sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahun depan.
"Pagu indikatif" dirumuskan dari patokan anggaran dasar ditambah inisiatif baru, dan nantinya akan berubah menjadi "pagu anggaran" setelah ada penyesuaian dari kementerian/lembaga.
Statusnya kemudian akan berubah lagi menjadi "alokasi anggaran" setelah melalui pembahasan dengan DPR.
Berdasarkan KEM PPKF terbaru, pagu indikatif belanja Kemenhan pada 2025 adalah Rp155,98 triliun.
Nilainya bertambah sekitar Rp16,7 triliun atau tumbuh 12% dibanding alokasi anggaran dalam APBN 2024.
Namun, kenaikan ini tidak terjadi di seluruh pos belanja. Pos yang pagunya tumbuh paling tinggi adalah Modernisasi Alutsista, Non-Alutsista, dan Sarpras Pertahanan.
Dalam APBN 2024, pos belanja alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut mendapat alokasi anggaran Rp43 triliun. Lantas pada 2025 pagu indikatifnya melonjak 52,3% menjadi Rp65,5 triliun.
Di sisi lain, belanja Program Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit turun signifikan. Dalam APBN 2024 pos ini memperoleh alokasi anggaran Rp12,37 triliun, kemudian pada 2025 pagu indikatifnya turun 54,2% menjadi Rp5,67 triliun.
Berikut rincian persentase kenaikan/penurunan pagu indikatif belanja Kemenhan pada 2025 per program:
- Program Dukungan Manajemen: pagu indikatif naik 2,2% (dibanding alokasi anggaran dalam APBN 2024)
- Program Modernisasi Alutsista, Non-Alutsista, dan Sarpras Pertahanan: naik 52,3%
- Program Profesionalisme dan Kesejahteraan Prajurit: turun 54,2%
- Program Pelaksanaan Tugas TNI: turun 16,3%
- Program Riset, Industri, dan Pendidikan Tinggi Pertahanan: turun 5,6%
- Program Pembinaan Sumber Daya Pertahanan: turun 4,4%
- Program Kebijakan dan Regulasi Pertahanan: tidak berubah
- Total pagu indikatif belanja Kemenhan: naik 12%
(Baca: Kekuatan Pokok TNI Masih di Bawah Target Minimum)