Banjir bandang lahar dingin yang melanda Sumatera Barat, tepatnya wilayah hulu Gunung Marapi pada Sabtu (11/5/2024) menyebabkan sedikitnya 41 korban jiwa.
Data terbaru itu dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Ilham Wahab per Senin (13/5/2024), seperti dilansir Kompas.com.
"Ini data masih tetap bergerak, ya, kalau kemarin sampai sore, kita sudah mencatat ada 37 [korban]. Kemudian pagi ini sudah bergerak lagi, karena tadi malam ada penambahan korban dari kejadian di Padang. Data sementara kami korban sudah mencapai 41 orang," kata Ilham saat wawancara bersama KompasTV.
Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat jumlah orang yang dilaporkan hilang sebanyak 17 orang. Sebanyak 14 orang hilang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam. Abdul menyebut, pencarian dan pertolongan akan dilanjutkan kembali hari ini.
"Untuk sementara upaya pencarian dan pertolongan dihentikan mengingat kondisi malam hari (12/5/2024) di lokasi terdampak yang kurang penerangan dan adanya peringatan akan peningkatan getaran hujan di wilayah hulu," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resminya kepada wartawan, Senin (13/5/2024).
Pos Pengamatan Gunung Marapi pun mencatat peningkatan getaran hujan di Stasiun Batu Palano sejak Minggu (12/5/2024) pukul 20.35 WIB.
BNPB mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan. Warga diharap melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.
(Baca juga: Ada Ratusan Bencana Alam sampai Awal April 2024, Banjir Terbanyak)