PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp90,5 triliun pada 2023. Kerugian ini membengkak 124% dibanding periode tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Melalui siaran persnya, Selasa (19/3/2024), membengkaknya kerugian emiten teknologi tersebut lantaran dipicu oleh pencatatan pembalikan nilai goodwill (goodwill reversal) senilai -Rp78,8 triliun sebagaimana diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan yang berlaku. Hal ini merupakan dampak dari transaksi Tokopedia dan TikTok yang mengakibatkan hilangnya pengendalian GoTo terhadap Tokopedia per 1 Februari 2024.
Meski begitu, rugi yang diakibatkan pembalikan nilai goodwill tersebut bersifat tidak berulang (non-recurring), nonkas, dan tidak berdampak kepada EBITDA yang disesuaikan maupun arus kas perseroa, menurut GOTO.
Namun kinerja operasional GOTO telah membaik. Tercatat, pendapatan bersih emiten teknologi ini mencapai Rp14,78 triliun pada 2023 atau naik 30% secara tahunan (yoy).
Rinciannya, pendapatan dari imbalan jasa melonjak 37,42% yoy menjadi Rp 8,66 triliun. Lalu, pendapatan imbalan iklan mencapai Rp 2,19 triliun, pendapatan jasa pengiriman Rp2,13 triliun, dan pendapatan lainnya sebesar Rp1,79 triliun.
Di sisi lain, jumlah beban GOTO terpantau turun signifikan sebesar 39,86% secara tahunan menjadi Rp25,06 triliun di 2023. Padahal, sepanjang 2022 jumlah beban induk usaha GoJek ini mencapai Rp41,67 triliun.
Alhasil, rugi usaha GOTO menyusut 66,11% menjadi Rp10,27 triliun sepanjang 2023. Pada 2022, rugi usaha perusahaan milik Gojek dan Tokopedia ini mencapai Rp30,32 triliun.
(Baca: TikTok Shop Gabung Tokopedia, Ini Jumlah Penggunanya)