Glints dan Monk’s Hill Ventures (MHV) menggelar survei tentang pekerjaan apa yang bisa digantikan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di masa depan.
Survei ini melibatkan responden dari kalangan pendiri dan pegawai perusahaan startup yang tersebar di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan.
(Baca: Robot AI Bisa Manajemen Aset, Dana Kelolaannya Terus Meningkat)
Hasilnya, mayoritas atau 31% responden menilai AI berpotensi menggantikan pekerja di bidang produksi konten.
Ada juga yang menilai AI bisa menggantikan pekerja di bidang layanan pelanggan (customer service), pemasaran dan penjualan (marketing and sales), sumber daya manusia (human resource), teknologi informasi (information technology/IT), analisis data (data analysis), dan bidang administrasi.
"Kenyataan ini menggarisbawahi semakin pentingnya soft skills di samping pengetahuan teknis," kata tim MHV dalam laporannya yang bertajuk Startup Talent Trends Report 2024.
Survei yang digelar Glints bersama MHV ini melibatkan sekitar 10.000 pekerja startup, 183 pimpinan dan pendiri startup, serta wawancara kualitatif dengan perwakilan 72 startup di Indonesia, Singapura, Vietnam, dan Taiwan.
(Baca: Pangsa Pendanaan Startup Global Terbesar untuk AI dan Big Data 2018-2022)