Belanja Pemerintah Pusat Awal 2024 Lampaui Era Pandemi

Ekonomi & Makro
1
Cindy Mutia Annur 26/02/2024 16:06 WIB
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat per Januari (2020-2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut laporan Kementerian Keuangan, realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) mencapai Rp96,4 triliun pada Januari 2024.

Nilai tersebut setara 3,9% dari pagu BPP dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini yang totalnya Rp2.647,5 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, realisasi BPP Januari 2024 lebih tinggi dibanding Januari tahun sebelumnya.

Realisasi BPP Januari 2024 juga melampaui belanja awal tahun saat era pandemi Covid-19 tahun 2021, seperti terlihat pada grafik di atas.

"Ini menggambarkan tren belanja bulan Januari, dan karena ini adalah tahun pemilu, memang dipengaruhi oleh akselerasi belanja yang berhubungan dengan pemilu," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di akun YouTube Kemenkeu, Kamis (22/2/2024).

Sri Mulyani mengatakan, pada Januari 2024 realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) mencapai Rp44,8 triliun atau 4,1% dari pagu Rp1.090,8 triliun.

Menurut dia, belanja K/L salah satunya didorong oleh belanja persiapan pemilu senilai Rp16,5 triliun sampai 12 Februari 2024.

(Baca: Sampai H-2 Pencoblosan, Anggaran Pemilu Masih Sisa Rp21,8 Triliun)

Selain belanja pemilu, pada Januari 2024 ada realisasi belanja K/L berupa belanja pegawai sebesar Rp15,3 triliun, digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan ASN/TNI/Polri.

Kemudian ada belanja barang Rp12,9 triliun, meningkat dibanding realisasi Januari 2023 yang jumlahnya Rp10,1 triliun. Peningkatan ini dipengaruhi pembayaran bantuan operasional sekolah (BOS) serta persiapan, pelaksanaan, dan pengawasan pemilu.

Selanjutnya belanja modal mencapai Rp4,1 triliun, naik dari realisasi Januari 2023 yang nilainya Rp2,6 triliun. Kenaikan tersebut didorong meningkatnya belanja sarana dan prasarana bidang pertahanan dan keamanan Polri, serta bidang kesehatan.

Sementara realisasi belanja non-K/L tercatat sebesar Rp51,6 triliun, setara dengan 3,8% dari pagu Rp1.376,7 triliun. Menurut Sri Mulyani, capaian tersebut ditopang oleh realisasi pembayaran manfaat pensiun.

(Baca: Imbas Pemilu, Belanja Negara Membengkak 30% pada Awal 2024)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua