Siapa Bacapres dan Bacawapres yang Paling Populer di Masyarakat?

Politik
1
Nabilah Muhamad 07/11/2023 12:11 WIB
Tingkat Pengenalan dan Kesukaan* Tokoh Bakal Capres serta Cawapres Versi Charta Politika (Oktober 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Lembaga survei Charta Politika merilis survei tingkat pengenalan tiga bakal calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk berkontestasi di Pilpres 2024. 

Hasil survei menunjukkan, bakal capres yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, jadi tokoh terpopuler di masyarakat dengan tingkat keterkenalan sebesar 98,6%. Dari yang mengenal Prabowo, sebanyak 83,4% responden menyukainya. 

"Dari sisi capres, Pak Prabowo tentu masih unggul karena ini empat kalinya beliau mencoba peruntungan di pilpres. Satu kali menjadi cawapres, lalu ini ketiga kalinya menjadi capres," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam konferensi pers di kanal YouTubenya, Senin (6/11/2023). 

Popularitas tertinggi kedua ada Anies Baswedan sebesar 96% dengan tingkat kesukaan 79,4%. Selanjutnya Ganjar Pranowo dengan tingkat keterkenalan 92,5% dan tingkat kesukaannya sebesar 85,8%. 

Sementara di kalangan bakal cawapres, Gibran Rakabuming Raka menjadi kandidat yang paling populer, yaitu 81,2%. 

Kemudian diikuti oleh Mahfud MD yang dikenali oleh 78,6% responden dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebanyak 78,1%. 

"Mungkin karena anak presiden, tentu saja eksposnya paling besar dan kontroversi yang muncul juga paling banyak di Mas Gibran," tutur Yunarto. 

Sementara itu, Mahfud MD tercatat sebagai bakal cawapres yang memiliki tingkat kesukaan tertinggi, yaitu 94,2%. Proporsinya melampaui Gibran yang meraih 84,4% dan Cak Imin (85,5%). Bahkan, pasangan Ganjar ini mampu melampaui ketiga bakal capres lainnya.

Menurut Yunarto, tingginya tingkat kesukaan publik terhadap Mahfud MD merupakan buah dari kinerja Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu yang dinilai minim tersandung kontroversi negatif.

"Mungkin negatifnya cenderung Prof Mahfud ini saya sering dengar kata orang suka ngebut, takutnya nabrak-nabrak, karena nyeletuk apa adanya," ujarnya. 

Survei ini melibatkan 2.400 responden dari seluruh provinsi di Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling.

Koleksi data dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face). Tingkat kesalahan survei (margin of error) sebesar 2% dengan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca juga: Menghitung Pengikut Capres dan Cawapres di Twitter, Siapa Terpopuler?)

Data Populer
Lihat Semua