Berdasarkan Biro Pusat Statistik Palestina atau Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), rumah sakit (RS) di negara tersebut terdiri dari dua bagian, yakni rumah sakit pemerintah dan non-pemerintah atau swasta.
Data terakhir yang dihimpun PCBS pada 2020 menunjukkan, jumlah RS secara keseluruhan di Palestina mencapai 87 tempat. Rinciannya, 28 RS pemerintah dan 59 RS swasta.
Adapun rasio tempat tidurnya mencapai 1,3 per 1.000 penduduk. Artinya, hanya ada 1 tempat tidur untuk 1.000 penduduk. Kendati kecil, rasio itu telah di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan rasio 1 per 1.000 penduduk.
Rinciannya, di Tepi Barat atau West Bank, jumlahnya mencapai 53 RS. Terdiri dari 15 RS pemerintah dan 38 RS swasta. Rasio tempat tidur RS sebesar 1,3 per 1.000 penduduk.
Selanjutnya di daerah rentan Jalur Gaza, terdiri dari 34 RS dengan rincian 13 RS pemerintah dan 21 RS swasta. Rasio tempat tidurnya pun lebih kecil, yakni 1,2 per 1.000 penduduk.
Melansir Berita Satu, RS Indonesia yang terletak di kota Beit Lahia, Jalur Gaza Utara, termasuk bangunan yang dihantam oleh pasukan Israel pada Sabtu lalu. Serangan itu membuat satu staf Palestina rumah sakit tersebut tewas.
Kondisi di beberpa rumah sakit pun makin kacau. Jurnalis Youmna ElSayed dari Al-Jazeera melaporkan, kepanikan terjadi di RS Al-Shifa di Kota Gaza. Para tenaga kesehatan (nakes) dan kerabatnya kewalahan membawa korban-korban serangan.
“Beberapa keluarga sudah segera membawa kerabatnya untuk mengosongkan kamar mayat. Tidak ada pemakaman yang diadakan karena intensitas pengeboman (dari Israel),” kata jurnalis tersebut yang diwartakan pada Rabu (10/11/2023).
Blokade akses yang dilakukan Israel terhadap Palestina memperburuk keadaan. Staf di Al-Shifa mengatakan terjadi kekurangan obat-obatan, pasokan dan peralatan, sementara pemadaman listrik menambah parah situasi.
“Gaza hanya mendapat aliran listrik selama empat jam dalam dua hari terakhir,” lapor ElSayed. “Satu-satunya pembangkit listrik di sini hanya bisa beroperasi maksimal dua hari lagi setelah itu,” imbuhnya.
Israel masih menggempur Palestina sejak 8 Oktober 2023 lalu, mengklaim sebagai tindakan balas dendam atas serangan dari militan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Financial Times menyebut jumlah korban jiwa di Israel mencapai 1.200 orang, sementara Palestina sebesar 950 orang pada Rabu (11/10/2023).
(Baca juga: Ada 14,5 Juta Warga Palestina Pertengahan 2023, Ini Sebarannya)