Tujuan utama perjalanan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu untuk tujuan personal dan tujuan bisnis.
Adapun menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sebagian besar wisatawan nasional (wisnas) yang melakukan perjalanan ke luar negeri memiliki tujuan personal (75,46%), sedangkan sebagian kecil untuk tujuan bisnis (24,54%).
Berlibur jadi tujuan utama wisnas dalam melakukan perjalanan ke luar negeri, dengan persentase sebesar 50,88%. BPS juga menyebutkan jika revenge travel menjadi movitasi para wisnas untuk pergi liburan.
"Revenge travel adalah fenomena perjalanan wisata yang dilakukan oleh masyarakat sebagai balas dendam akibat jenuh terhadap pembatasan perjalanan yang diberlakukan selama pandemi Covid-19," tulis BPS dalam laporannya.
Dibukanya kembali penerbangan intersional di beberapa bandara dan pelonggaran akses masuk bagi wisatawan asing juga turut mempengaruhi tingginya persentase tujuan wisnas untuk berlibur.
Kemudian tujuan untuk menghadiri Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition (MICE) ada di urutan kedua tujuan utama perjalanan wisnas ke luar negeri, yaitu sebesar 12,04%.
"Negara-negara di kawasan ASEAN, seperti Singapura dan Malaysia umumnya menjadi negara tujuan untuk berlibur/berekreasi dan juga untuk tujuan MICE," jelas BPS.
Ada pula yang pergi ke luar negeri untuk tujuan profesi, tujuan keagamaan, mengunjungi teman atau keluarga, mengikuti pelatihan, sampai melakukan perawatan kesehatan atau kecantikan, dengan proporsi seperti terlihat pada grafik.
(Baca juga: Kunjungan Turis Asing ke RI Cetak Rekor Tertinggi Semenjak Pandemi pada Maret 2023)