Berdasarkan hasil survei Algoritma Research & Consulting, mayoritas atau 41,8% total responden memilih calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024 karena melihat tokohnya, bukan karena pengaruh pilihan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun, responden yang mengaku bakal mengikuti siapa pun capres pilihan Jokowi sebanyak 19,6%.
“Tetapi menurut survei ini tetap yang paling penting (capres) dilihat dari tokohnya, figurnya, sosoknya, bukan karena didukung Pak Jokowi. Track record tokoh menjadi hal yang penting, bagaimana tokoh bisa membangun karakter,” ujar Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana dalam konferensi pers, Senin (26/6/2023).
Sementara, responden yang mengatakan tak akan mengikuti siapa pun tokoh capres pilihan Jokowi sebanyak 17,7%. Sisanya, sebanyak 14,4% responden mengatakan tidak tahu, sedangkan 6,6% responden tidak menjawab pertanyaan survei.
Survei Algoritma juga menunjukkan, mayoritas responden atau 45% juga tak setuju apabila Jokowi menyebutkan pilihan politiknya di Pemilu 2024. Meski demikian, responden yang mengatakan setuju Jokowi menyebutkan pilihan politiknya 41,8%.
Survei tersebut mencatat, Ganjar Pranowo merupakan sosok yang dinilai paling didukung Jokowi di antara tiga tokoh yaitu sebanyak 39,%. Lalu, posisinya diikuti oleh Prabowo Subianto (20%), sedangkan proporsi yang menilai tokoh Anies Baswedan paling sedikit (9,2%).
Survei Algoritma tersebut dilakukan pada 29 Mei-10 Juni 2023 terhadap 2.009 responden di 34 provinsi Indonesia. Survei dilakukan melalui metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Bukan Hanya Merakyat, Ini Kriteria Sosok Calon Pemimpin 2024 yang Paling Dicari Warga Indonesia)