Basis pemilih Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 lalu ternyata lebih banyak memberikan suaranya kepada Ganjar Pranowo dalam simulasi pemilihan calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024 yang digelar oleh lembaga riset Charta Politika.
Selama tiga periode survei, suara dukungan terhadap kader PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah itu tembus 57% dari responden pemilih Jokowi-Maruf pada Februari 2023.
Sayangnya, pada periode survei April 2023 dukungannya menurun menjadi 49%. Namun, meningkat lagi cukup signifikan pada Mei 2023, sebanyak 61%.
Pilihan kedua yang banyak didukung pemilih Jokowi-Maruf adalah Prabowo Subianto. Persentasenya, 19% pada Februari 2023, 24% pada April 2023, dan 18% pada Mei 2023.
Dukungan pemilih Jokowi-Maruf cukup rendah dialamatkan kepada Anies Baswedan. Persentasenya, 17% pada Februari 2023, masing-masing 14% pada April dan Mei 2023.
Adapun basis pemilih Jokowi-Maruf yang memilih tidak tahu atau tidak jawab (TT/TJ) sebesar 8% pada Februari 2023, 13% pada April 2023, dan 7% pada Mei 2023.
Secara umum, dalam simulasi 3 nama capres oleh Charta Politika, Ganjar mendapatkan suara paling banyak, yakni 38,2% dari total responden. Prabowo menempati posisi kedua dengan perolehan 31,1%. Sementara Anies Baswedan di posisi ketiga dengan torehan 23,6%.
Survei ini melibatkan 1.220 responden berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Dengan metode multistage random sampling, margin of error survei ini mencapai 2,82%. Wawancara dilakukan dengan tatap muka pada 2-7 Mei 2023.
(Baca juga: Tren Pemilih Prabowo-Sandi 2019: Dukungan Prabowo Menguat, Ganjar Melemah)