Laporan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, realisasi investasi Indonesia melalui penanaman modal Asing atau PMA pada kuartal I-2023 mencapai Rp177,0 triliun. Jumlah itu mencapai 53,8% dari total realiasi investasi RI pada periode tersebut.
Realisasi PMA kuartal I-2023 tercatat naik 20,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 1,1% secara kuartalan (quarter-on-quarter/qoq).
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, Singapura masih menjadi negara dengan investasi terbesar ke Indonesia pada kuartal I-2023 yaitu sebesar US$ 4,3 miliar. Adapun Singapura berada di posisi nomor satu sejak realisasi investasi kuartal I-2022.
Kemudian, Hong Kong menempati urutan kedua dengan nilai investasi US$1,5 miliar. Posisinya menggeser Tiongkok yang kini berada di urutan ketiga dengan nilai investasi US$1,2 miliar.
"Jadi Hong Kong menggeser Tiongkok. Mungkin Hong Kong ini di beberapa negara Eropa dijadikan hub. Kalau Singapura, teman-teman sudah tahu kan ini uang sebagian orang Indonesia dan saya tidak akan pernah bosan menyampaikan itu, jadi mereka (Singapura) tidak paten-paten juga," ujar Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (28/4/2023).
Di bawah Tiongkok, ada Jepang dengan realisasi investasi sebesar US$1 miliar pada kuartal I-2023. Kemudian, di urutan kelima ada Amerika Serikat dengan penanaman modal sebesar US$800 juta.
Adapun realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp328,9 triliun pada kuartal I-2023. Capaian itu tumbuh 16,5% secara tahunan (yoy), sedangkan secara kuartalan naik 4,5% (qoq).
Di sisi lain, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada kuartal pertama tahun ini sebesar Rp151,9 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 12,4% secara tahunan (yoy) dan 8,8% secara kuartalan (qoq).
(Baca: Realisasi Investasi di Indonesia Capai Rp328 Triliun pada Kuartal I-2023)