Bukan Gorengan, Ini Makanan Takjil yang Biasa Dikonsumsi Warga Indonesia Saat Berbuka Puasa

Produk Konsumen
1
Cindy Mutia Annur 04/04/2023 12:31 WIB
Daftar Makanan Takjil yang Biasa Dikonsumsi Warga Indonesia Saat Berbuka Puasa (Maret 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Masyarakat Indonesia kerap mengonsumsi takjil alias kudapan yang dimakan sesaat setelah berbuka puasa di bulan suci Ramadan. Kudapan tersebut bisa berupa aneka minuman es, kolak, hingga aneka gorengan.

Berdasarkan temuan survei Kurious dari Katadata Insight Center (KIC), es buah merupakan makanan takjil yang biasa dikonsumsi warga Indonesia di bulan Ramadan.

Sebanyak 56,9% responden mengaku mengonsumsi es buah untuk takjil saat berbuka puasa.

Selain es buah, responden mengatakan biasa mengonsumsi kurma sebagai kudapan sesaat setelah berbuka puasa, yaitu sebanyak 53,3%. Kemudian, sebanyak 52,1% responden mengaku biasa mengonsumsi kolak saat berbuka puasa.

Ada pula responden yang mengaku mengonsumsi aneka minuman es, seperti es cendol dan es cincau sebagai makanan takjil. Persentasenya sebanyak 45,6%. Lalu, sebanyak 15,2% responden mengaku biasa mengonsumsi lontong untuk berbuka puasa.

Di sisi lain, responden yang langsung makan besar saat berbuka puasa lebih sedikit yakni hanya 8%.

Survei tersebut juga menunjukkan, mayoritas responden berbuka puasa di rumah (92%). Sementara, responden yang berbuka puasa di perjalanan pulang dan di kantor atau sekolah hanya sedikit masing-masing 5,7% dan 2,3%.

Tercatat, mayoritas responden mengeluarkan biaya untuk membeli takjil sebesar Rp20 ribu-Rp40 ribu (46,7%), diikuti di bawah Rp20 ribu (25,2%) dan Rp40ribu-Rp60 ribu (17,5%). Responden yang menggelontorkan biaya membeli takjil di atas Rp80ribu-Rp100 ribu lebih sedikit (2,2%).

Kurious-KIC mensurvei 599 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 48,2% dan perempuan 52,8%.

Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (63,8%), kemudian di Jakarta (15,7%), dan Sumatra (10,4%). Responden yang berasal dari Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,3%-4,3%.

Sebagian besar responden berusia antara 35-44 tahun (33,4%), diikuti kelompok 25-34 tahun (29,9%) dan kelompok 45-54 tahun (20,2%).

Adapun survei dilakukan pada 24 -31 Maret 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 4% dan tingkat kepercayaan 95%.

(Baca: Survei Kurious: Konsumsi Sirop Meningkat saat Ramadan)

Editor : Padjar Iswara
Data Populer
Lihat Semua