Waspada Tanah Longsor, Ini Infrastruktur yang Berpotensi Terdampak pada Maret 2023

Demografi
1
Erlina F. Santika 13/03/2023 07:30 WIB
Infrastruktur Berpotensi Terdampak Tanah Longsor (Maret 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menelan banyak korban jiwa. Data terakhir yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (10/3/2023) menyebut, ada 36 korban jiwa, 30 di antaranya sudah teridentifikasi. Sementara masih ada 18 orang dalam pencarian dan 1.216 orang mengungsi di empat titik.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa sejak bencana ini terjadi pada Senin (6/3/2023), upaya operasi darurat yang dilakukan cukup membuahkan hasil. Meskipun jalan yang tertutup longsor belum sepenuhnya terbuka karena faktor cuaca yang sering hujan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengirimkan tujuh alat berat jenis eskavator. Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono yang turut meninjau lokasi terdampak telah menargetkan jalan tersebut dapat terbuka dalam waktu dua hari.

“Jalan yang tertutup longsor ada sekitar 300 meter. Tapi mulai tadi malam ada tujuh eksavator sudah bekerja dan kita targetkan dua hari ini sudah terbuka semua,” kata Basuki melalui keterangan tertulis yang diterima Databoks, Jumat (12/3/2023).

Basuki memastikan bahwa pemerintah akan membangun sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti jalan, jembatan, tempat ibadah hingga fasilitas air untuk kebutuhan dasar.

“Kita akan bangunkan jalannya, jembatannya, airnya, mushalanya sebagai komunitas baru nantinya,” kata Basuki.

Selain jalan raya yang lumpuh akibat tanah longsor, sebenarnya infrastruktur apa saja yang terdampak akibat bencana alam ini?

PUPR sebelumnya pernah mendata sejumlah infrastruktur yang berpotensi terdampak gerakan tanah tinggi atau longsoran untuk Maret 2023. Total ada 1.033 infrastruktur yang dinilai 'fragile' terhadap bencana ini.

Urutan pertama, seperti yang terjadi di Natuna, jalan-jalan nasional cenderung tertimbun tanah longsor dan terkena dampak lainnya akibat bencana tersebut, dengan total 310 tempat atau titik jalan.

Kedua, embung dengan 126 tempat. Ketiga, sabodam, pengendali air atau lahar yang diprediksi terkena longsoran sebanyak 108 tempat.

Keempat, jembatan, dengan jumlah 107 tempat. Kelima, SPAM, sistem penyediaan air minum 68 tempat.

Dalam laporannya, PUPR menyebut prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah longsor disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Ini juga bisa jadi peringatan untuk warga terhadap infrastruktur yang ada di sekitarnya.

"Oleh karenanya dibutuhkan informasi tersebut untuk mengantisipasi kondisi terburuk terhadap infrastruktur PUPR," tulis PUPR.

Berikut data lengkap sejumlah infrastruktur yang berpotensi terkena tanah longsor pada Maret 2023:

  • Jalan nasional 310 titik
  • Embung 126 tempat
  • Sabodam, pengendali air atau lahar 108 tempat
  • Jembatan 107 tempat
  • SPAM, sistem penyediaan air minum 68 tempat
  • Baku 59 tempat
  • Pusat fungsional 58 tempat
  • Pusat potensial 57 tempat
  • Air tanah 47 titik
  • Rumah khusus 13 tempat
  • TPA, tempat pembuangan akhir 12 tempat
  • Rusun 12 tempat
  • Situ 10 titik
  • Bendung 11 tempat
  • Bendungan operasi 8 tempat
  • Jalan tol operasi 7 titik
  • Prasarana umum 6 tempat
  • Bendungan konstruksi 5 tempat
  • IPLT, instalasi pengolahan lumpur tinja 5 tempat
  • Danau 2 tempat
  • Pengaman pantai 1 titik
  • IPAL, instalasi pengolahan air limbah 1 tempat

(Baca juga: Sejumlah Infrastruktur Berpotensi Terdampak Banjir pada Februari 2023)

Data Populer
Lihat Semua