DI Yogyakarta, Miliki Skor Indeks Daya Saing Tata Kelola Berkelanjutan Tertinggi Indonesia pada 2022

Demografi
1
Cindy Mutia Annur 23/02/2023 10:29 WIB
Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) Pilar Tata Kelola Berkelanjutan di 29 Provinsi Indonesia (2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

DI Yogyakarta dinobatkan sebagai daerah dengan indeks daya saing tertinggi di bidang tata kelola berkelanjutan pada 2022. Hal tersebut terlihat dalam Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) yang dirilis Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) bersama Terra Komunika, dan Kinara Indonesia.

Menurut IDSDB, tata kelola pemerintahan memiliki makna penting sebagai pembentuk ekosistem pembangunan. “Akuntabilitas aktor, transparansi sistem, serta partisipasi publik merupakan elemen-elemen yang menyangga kinerja sektor publik di daerah,” tulis IDSDB dalam situs resminya, Kamis (23/2/2023).

IDSB mengatakan, daerah-daerah yang inovatif menjadikan tata kelola sebagai instrumen untuk bersaing dan mengejar ketertinggalan. “Bermodalkan desain kebijakan, tata kelembagaan dan tata layanan publik yang dibangun secara kolaboratif, banyak daerah yang langka sumberdaya terbukti makmur ekonomi dan bermutu layanan publiknya,” ujar IDSDB.

Indeks ini bertujuan mengukur capaian keberhasilan daerah dalam penguatan daya saing secara berkelanjutan. Pengukuran indeks ini merupakan gabungan hasil kontribusi sejumlah dokumen serta temuan dari berbagai instansi.

Terdapat empat pilar besar yang menjadi tolok ukur dalam IDSDB, yakni pilar lingkungan lestari, ekonomi berkelanjutan, inklusi sosial, dan tata kelola berkelanjutan.

Pada pilar tata kelola berkelanjutan, IDSDB diukur menggunakan variabel-variabel berikut:

  • Partisipasi (partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah).
  • Akuntabilitas (kewajaran informasi keuangan, pengendalian dan pencegahan korupsi, dan kepatuhan standar pelayanan publik).
  • Transparansi (sistem pemerintahan berbasis elektronik). 
  • Efektivitas (inovasi daerah).
  • Berkelanjutan (kebijakan berkelanjutan, implementasi transfer anggaran kabupaten berbasis ekologis /TAKE, dan kerjasama antar daerah).

Hasil pengukuran indeks dirumuskan ke dalam skor berskala 0-100, dengan kategorisasi berikut:

  • Skor 0 sampai 30: Daya saing rendah
  • Skor 30,01 sampai 60: Daya saing sedang
  • Skor 60,01 sampai 80: Daya saing tinggi
  • Skor 80,01 sampai 100: Daya saing sangat tinggi

DI Yogyakarta meraih skor 77,93 dalam pilar tata kelola berkelanjutan. Skor ini masuk ke golongan daya saing tinggi, juga menjadi skor terbaik di antara 29 provinsi yang diriset.

Selanjutnya, Kalimantan Barat menempati peringkat kedua dengan skor IDSDB pilar tata kelola berkelanjutan 71,04. Lalu, diikuti oleh Bali dan Kepulauan Bangka Belitung dengan skor masing-masing 70,99 dan 68,11.

Adapun KPPOD berharap IDSDB dapat menjadi salah satu landasan dalam pola pembangunan nasional dan daerah, maupun acuan insentif publik dan non-publik bagi daerah.

Untuk keterangan lebih lanjut, laporan lengkap Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan (IDSDB) dapat diakses di tautan ini.

(Baca: NTT, Daerah dengan Indeks Daya Saing Inklusi Sosial Terbaik Indonesia pada 2022)

Editor : Padjar Iswara
Data Populer
Lihat Semua